Saturday, December 21, 2024

Siapa Sosok ASS Investor Uang Palsu UIN Makassar dan Apa Hubungannya dengan Ferdy Sambo ?



Annar Salahuddin Sampetoding yang disebut berinisial ASS adalah sebagai pengusaha sukses, yang saat ini disangkakan jadi buron pihak kepolisian Sulsel karena diduga terlibat memproduksi uang palsu UIN Makassar.

Annar Salahuddin Sampetoding  lahir di Makassar, keturunan darah Mandar, Bugis, Gowa dan Toraja. Ibunya bernama Amalia, orang Mandar dan ayahnya bernama Pung Atto, asli orang Toraja yang bermarga Sampetoding.

Annar pernah terlibat dalam sejumlah peristiwa yang menarik sorotan, salah satunya adalah somasi yang diajukan kepada Fuad Hasan Masyhur, pemilik Maktour dan mertua Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, pada 23 Juli 2023. Ini terkait dengan utang senilai Rp105,5 miliar yang timbul dari perjanjian jual beli tanah yang ditandatangani pada 28 Maret 2016. Saat itu Annar menuntut Fuad untuk segera melunasi kewajiban tersebut. Namun justru Fuad melayangkan somasi balik.

Annar juga dikenal memiliki koneksi di dunia bisnis dan politik, termasuk hubungan dengan Ferdy Sambo yangh disebut sebut masih satu family, yang tentu semakin menambah daya tarik bagi publik terhadap orang yang dianggap paling bertanggung jawab dalam kasus Uang Palsu UIN tersebut.

Kiprahnya didunia bisnis dan organisasi adalah hal yang biasa baginya. Annar aktif dalam berbagai organisasi sosial dan bisnis, baik di tingkat lokal maupun nasional. Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum Kadin, bahkan disebutkan jika beberapa waktu lalu sebelum kasus UIN mencuat, Annar bertemu dengan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Shafir Gora, yang datang bersilaturahmi bersama pengurus DPW PKS Sulsel. Diceritakan bahwa saat itu Annar mengenang kembali hubungan panjangnya dengan PKS, yang dimulai 15 tahun lalu ketika ia bergabung dengan Dewan Pakar PKS Sulsel.

Nyalinyapun pantas diapresiasi dengan langkahnya yang sempat mendaftar sebagai bakal calon gubernur (bacalon Pilgub) Sulawesi Selatan 2024.

Dalam sebuah wawancara dengan awak media pada 22 Juli 2024, Annar mengungkapkan visi misinya untuk memindahkan ibu kota Provinsi Sulsel ke salah satu dari tiga wilayah Kabupaten Pinrang, Sidrap, atau Pare-pare, namun sayang, Annar tak mendapat tempat dihati Partai sehingga dirinya gagal menjadi kontestan Cagub Sulsel 27 Juli 2024.

Pada peristiwa mencuatnya kasus Ferdy Sambo, Annar Salahuddin Sampetoding menjabat sebagai Ketua Yayasan Keturunan Tomanurung Sulawesi Selatan. Saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (15/3/23), Annar sangat ngotot membela dan menyatakan bahwa dirinya bersama sejumlah pihak menolak hukuman mati untuk Ferdy Sambo yang telah divonis hakim.

Menurutnya, Ferdy Sambo sedang menjalani Siri' Na Pacce sehingga menimbulkan akibat dalam pembunuhan Brigadir Yosua. Ia meyakini ada kelompok aktivis kemanusiaan yang menolak hukuman tersebut karena dianggap bertentangan dengan budaya Sulsel Siri' na Pacce yang artinya malu dan kepedihan yang sangat mendalam sekali yaitu menjunjung tinggi harkat dan martabat keluarga.

Bahkan Annar menuding jika vonis mati terhadap Ferdy Sambo berlebihan karena hukuman itu diberikan untuk memenuhi keinginan masyarakat tertentu semata dan bukan atas dasar keadilan yang substantif. "Kami menganggap bahwa vonis mati terhadap saudara kami Ferdy Sambo sangatlah berlebihan. Bahwa betul beliau bersalah, tetapi apakah hukuman mati adalah vonis yang tepat?" kata dia saat itu.

Annar juga pernah berencana ikut bertarung dalam perebutan kursi Gubernur Sulbar pada Pilkada 2017 lalu melalui jalur independen, ASS menggandeng Syahrir Hamdani sebagai wakilnya akan tetapi mereka gagal sebelum hingga konstasi Pilgub dimulai karena tidak memenuhi persyaratan administrasi, yakni dukungan KTP. Pilgub Sulbar 2017 yang dilaksanakan pada 15 Februari 2017 lalu itu, hanya diikuti tiga pasangan calon, yakni Suhardi Duka (Mantan Bupati Mamuju) berpasangan dengan Kalma Katta Mantan Bupati Majene. Kemudian paslon Salim S. Mengga (Anggota DPR-RI, Mayjend. TNI (Purn.) berpasangan pengusaha Hasanuddin Mashud serta paslon Ali Baal Masdar (Mantan Bupati Polewali Mandar) berpasangan Enny Anggraeni Anwar (Anggota DPR-RI, istri Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh) yang akhirnya jadi pemenang.

Seperti yang jadi viral saat ini, adanya produksi massal uang palsu didalam kampus UIN, Makassar, Annar yang dinisial ASS mempunya peran Vital sevagai Investor Produksi Uang Palsu Bernilai Triliunan tersebut,

Pada Kamis (19/12/24), Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono didampingi Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak bertempat di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengungkapkan sosok ASS yang membiayai pembelian bahan baku untuk memproduksi uang palsu, salah satunya pengadaan mesin percatakan senile 600 juta rupiah yang dipesan dari Cina melaui jalur Surabaya.

Menurut Yudhiawan, sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar. Rumah itu dijadikan tempat produksi pertama kali sebelum dipindahkan ke UIN dan rumah tersebut ternya adalah milik ASS, namun produksi di Jl Sunu dihentikan karena jumlah uang yang akan dicetak membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih besar sementara rumah tersebut dianggap tak mampu menampung Mesin percetakan besar, olehnya itu, dengan inisiati mereka termasuk kepala perpustakaan UIN memindahkan ke kampus UIN.

17 orang telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. 3 orang yang disebut paling bertanggung jawab dalam kasus uang palsu UIN yaitu Andi Ibrahim, Syahruna serta Annar Salahuddin Sampetoding yang masih dalam daftar pencarian orang (DPO).

Hingga ssati ini, polisi masih terus memburu beberapa orang yang melarikan diri termasuk ASS yang telah ditetapkan jadi DPO. Masyarakat tentu akan menanti siapa sebenarnya sosok ASS tersebut, apakah sosok itu adalah Annar Salahuddin Sampetoding atau ada sosok lain ? namun yang pasti hingga saat ini, Annar tak pernah muncul dimedia bahkan untuk ditemui oleh para awak media terputus komunikasi.

Oleh Redaksi dari berbagai Sumber.


SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi