Sunday, October 02, 2022

Ratusan Orang Tewas Usai Pertandingan Arema Vs Persebaya


HR.ID - Ratusan penonton Tewas usai laga antara Arema FC, Malang  Vs Persebaya, Surabaya di lapangan Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Penyebab insiden yang menewaskan 127 orang itu adalah Peluruh Gas Air Mata yang ditembakkan oleh tim pengamanan Kepolisian Setempat.

Dari beberapa sumber yang diterima HR.ID, kronologis kejadian bermula sekitar Pukul 21.58 Wib usai pertandingan Arema Vs Persebaya yang berakhir untuk kemenangan Persebaya 3 – 2, saat itu pemain dan official Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain namun dilempari oleh aremania dari atas tribun dengan botol air mineral gelas, dan lain lain.

Selanjutnya saat pemain dan official Arema FC yang juga dari lapangan berjalan untuk masuk menuju kamar ganti pemain, salah satu orang yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Adilson Maringa. Disinyalir satu orang suporter itu seperti memberikan motivasi dan kritik kepada mereka. Kemudian disusul yang lainnya ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema.

Pemain Arema, John Alfarizie terlihat mencoba memberi pengertian kepada orang-orang tersebut namun hal itu memicu semakin banyaknya supporter lainnya berdatangan. Kondisi ini terlahat menampakkan akan terjadi kericuhan daqlam stadion karena dari berbagai sisi stadion sejumlah orang juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.

Saat itu terlihat lemparan berbagai macam benda ke arah lapangan. Suppoter  yang tidak terkendali berjubel menyerbu dan masuk ke lapangan, Para pemain secepatnya digiring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak keamanan.

Supporter yang turun ke lapangan kini semakin banyak dan menyerang aparat keamanan. Pihak aparat melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, akan tetapi saat aparat memukul mundur supporter dari salah satu sisi, suporter dari sisi lainnya menyerang ke arah aparat. Ada beberapa orang terlihat tergelepar ditengah lapangan akibat pukulan pentungan, tendangan dan pukulan tangan kosong dari aparat

Akibatnya aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali namun tak tidak dihiraukan, kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah Lapangan, Tribun Selatan (11,12,13) dan Tribun Timur (Tribun 6).

Aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan. Silih berganti suporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara. selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi serangan balasan oleh aparat keamanan dengan menembakan gas air mata ke arah suporter.

Puluhan gas air mata telah ditembakkan ke arah supporter. Jumlah supporter saat itu diperkirakan sekitar 40 ribu, sementara disetiap sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata. dan ada beberapa peluru yang mengandung Gas itu yang langsung ditembakkan ke arah tribun penonton yang hanya diam, yaitu di tribun 10.

para suporter yang panik karena gas air mata berlarian dan membuat situasi semakin ricuh. Orang yang berada dalam lapangan berlarian mencari pintu keluar, akan tetapi mereka tertahan keluar karena sudah penuh sesak hingga terjadi penumpukan dan saling dorong.

Dari pengakuan salah satu supporter Arema, ia melihat dengan jelas banyak ibu-ibu, wanita, orang tua dan anak anak kecil yang terlihat sesak tak berdaya. Tidak kuat ikut berdesakan untuk keluar dari stadion. Apalagi mereka juga terlihat sesak napas karena terkena gas air mata. Situasi ini membuat seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet.  Mereka terkurung dari kepulan asap gas air mata.

Sekitar pukul 22.30 Massaa Supporter terlihat melakukan insiden perlawanan dengan pelemparan batu, kayu, botol dan lain-lain ke arah mobil aparat dan mengeroyoknya karena dianggap mengurung mereka didalam Stadion dengan Kepulan asap gas air mata. Mereka juga terlihat melakukan pembakaran, sambil meneriakkan “Polisi Jancuk” karena kekesalannya.

Sementara itu, Kondisi diluar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita, suporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata-kata makian dan amarah. Batu batako, besi dan bambu berterbangan dari tangan-tangan mereka.

Situasi ini mulai meredah sekitar pukul 23.00 dimana banyak diantara para penonton bergelimpangaan tak sadarkan diri.  Sebagian yang tidak terdampak membantu mereka yang tak berdaya dan menaikkannya ke mobil untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Menanggapi tragedi ini, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu pagi, 2/10/2022) menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas peristiwa itu. Iapun menjelaskan bahwa dari 127 orang yang meninggal dunia, dua diantaranya merupakan anggota Polri. 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Nico juga menyampaikan bahwa hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.  Selain itu tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

Sebagaimana diketahui bahwa penggunaan gas air mata oleh kepolisian dianggap menyalahi aturan FIFA.  FIFA telah menjelaskan perangkat pertandingan dilarang menggunakan gas air mata didalam stadion. Sebabnya bisa menimbulkan kepanikan saat terjadi kerusuhan.

Seperti yang terjadi pada tragedi Stadion Kanjuruhan, situasi demikian menimbulkan kepanikan hingga merenggut ratusan nyawa. Penggunaan gas air mata pun sejatinya telah dilarang oleh FIFA. Aturannya tertuang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations Pasal 19 Poin b.  FIFA menjelaskan perangkat pertandingan dilarang menggunakan gas air mata didalam stadion. Sebabnya bisa menimbulkan kepanikan saat terjadi kerusuhan.

Hingga berita ini dipublikasikan masih ada ratusan orang yang dirawat diberbagai Rumah sakit setempat dan banyak diantaranya dalam keadaan kritis,


Red: (MHR)



SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi