Friday, October 29, 2021

Catatan Kecil untuk Pemuda Pancasila pada Milad yang ke-62

  Tetap Eksis Dengan Terus Mereformasi Diri dari Rezim ke Rezim



1. Selayang Pandang Pemuda Pancasila

Hari itu, 5 bulan yang lalu, tanggal 1 Mei 2021 di Bandung, saat masih   pandemi  di bulan Puasa, atau bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional, ada pemandangan yang berbeda yang tak biasa. Di sebuah hotel  terlihat banyak orang berseragam putih dan  loreng  merah menyala. Mirip seragam tentara. Sekilas  terlihat sangar dan buas, penulis bak masuk kandang singa. Tapi begitu  penulis mendekat,  berada di tengah-tengah mereka,  dan berusaha lebih  mengenali  mereka,  walau masih terlihat tetap garang, tapi kesan itu sirna. Kesan sangar dan kasar pun seakan tergilas dengan keramahan mereka. Penulis duduk satu meja  dengan Anton Heryanto dan Rudi Kurniawan masing-masing sebagai bendahara dan sekretaris B2P3 (Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila)  sambil menikmati menu berbuka puasa. Ya,  itulah perjumpaan  penulis sekitar 5 bulan lalu dengan mereka. Penulis datang atas undangan Andini Putri, pegiat sosial dan bisnis woman yang penuh talenta. Mereka  itu tak lain adalah  yang tergabung dalam organisasi Pemuda Pancasila.

Siapa yang tak kenal dengan organisasi kemasyarakatan yang menamakan organisasinya dengan nama Pemuda Pancasila  atau PP. Penggunaan kata "Pancasila" di belakang nama organisasinya tentulah tidak sembarang, pasti punya alasan tersendiri.

2. Jadi "Anak Emas" Pada Masa Orba

Pemuda Pancasila  sejak kelahirannya pada 28 Oktober tahun 1959 lalu, menurut sumber yang tak mau disebutkan namanya, seorang perwira tinggi purnawirawan TNI  AD,  oleh sang pendiri Jendral  AH Nasution memang  dibentuk untuk  mengimbangi  organisasi pemuda yang amat kuat bentukan PKI yaitu Pemuda Rakyat di masa Orde Baru. Saat itu nama organisasi Pemuda Pancasila sebelum tahun 1965 seperti angin lalu.Tapi setelah tahun 1965 namanya kian berkibar dan gaungnya  bertalu. Pemuda Pancasila, sesuai namanya tampil di garda terdepan sebagai pembela Pancasila melawan dan menumpas pengkhianat Pancasila  tanpa pandang bulu.

Usaha pemerintahan Orde Baru melakukan operasi Petrus atau penembakan misterius untuk menanggulangi kriminalitas, disambut rakyat dengan  antusias. Sebaliknya bagi para preman dan pelaku kejahatan, para anggota TNI yang tersangkut atau berhubungan dengan komunisme, operasi Petrus  yang tiada kenal ampun dan sistematis dengan tembak di tempat, adalah hal paling menakutkan dan membuat cemas.  Namun anggota Pemuda Pancasila yang notabene banyak  juga premannya sama sekali tak tersentuh Petrus, sehingga banyak preman yang berbondong-bondong masuk Pemuda Pancasila yang disambut dengan terbuka oleh para pengurus.

Tak heran, anggota Pemuda Pancasila pada akhir tahun 1990-an tercatat sekitar 4 -10 juta orang. Kesan menakutkan  dan  arogan terhadap organisasi ini pun, sebagaimana rezim Orba, begitu melekat terhadap sosok Ketua Majelis Pimpinan Nasional (MPN) yaitu Japto Soerjosoemarno , adik kandung dari artis  Marini. Tercatat sejak berdirinya sampai  sekarang selama lebih dari tiga dekade, posisinya sebagai Ketua MPN PP tak tergoyahkan.

Hal itu diamini oleh Paskah Irianto, aktivis pemuda dan mahasiswa era tahun 1980-an yang pro demokrasi, pada masa Orba atau masa Soeharto menjadi presiden. PP adalah organisasi pemuda yang spesial dan anak emas rezim.  Juga sosok Japto sang ketua, tak ada seorangpun yang berani menggoyang posisinya. Di bawah Japto organisasi ini  menikmati betul  sebagai bagian yang penting dari kekuasaan.

"Mereka bisa  mengambil alih tugas -  tugas keamanan dan pertahanan yang seharusnya menjadi tugas polisi dan TNI", jelas Paskah kepada penulis.

 Pemuda Pancasila pun menjelma jadi  organisasi paramiliter Indonesia, yang begitu ditakuti sehingga  ada yang menyebutnya algojo TNI yang dituduh atau dicurigai sebagai antek  komunis.

Selanjutnya, tampilan dan aksi organisasi pemuda ini  kian mapan saja.  Jebolan dan pentolan dari organisasi ini berhasil menduduki, dan   menguasai hubungan dan posisi di semua lini pemerintahan. Dengan uniform khasnya yang loreng, organisasi pemuda ini menjadi  gangster  yang memegang tongkat komando organisasi yang  mendapat legimitasi kuat  dari pemerintah Orba.

Menurut Paskah Irianto,  saat itu  orang atau kelompok pemuda tak ada yang boleh mendirikan organisasi pemuda lain di luar  PP,  selain  harus melebur  ke KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia)


3. Mendirikan Partai Patriot di Era Reformasi

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan  sebagaimana termaktub di pasal 28 UUD 45,  menurut Paskah, aktivis  yang sering menelan pil pahit pengalaman berunjukrasa ini,  benar-benar dibungkam.

Namun seperti roda yang berputar, kehidupan pun berjalan kadang di atas kada di bawah silih berganti. Seiring dengan kejatuhan pemerintah Orde Baru dan munculnya Era Reformasi yang membahana  di segenap penjuru nusantara dan dunia, monopoli dan   arogansi yang melekat di PP makin tidak disukai orang. Premanisme tidak laku lagi dijual di percaturan politik nasional maupun dalam bermasyarakat dan bernegara di era reformasi.

Dari sini bersama jajarannya, terlihat kalau  Japto mulai menyadari di tubuh organisasinya sudah mulai banyak batu kerikil yang tajam dan angin yang berhembus kencang yang kapan saja bisa  menghancurkan organisasi pemuda yang dipimpinnya .

Banyak kalangan yang kurang menyukai terutama dengan atribut militer yang melekat pada organisasi itu. Namun bukan Japto namanya kalau tidak piawai melawan isu-isu negatif tentang PP. Ia pun  banting stir mengubah performa organisasi dari cap arogan menuju organisasi yang lebih demokratis.

Paskah Irianto menggarisbawahi, kalau Japto  betul-betul  menyadari perubahan zaman.    Orba benar-benar sudah tumbang. Fajar Reformasi telah terbit. Maka  sebagai  lokomotif pengendali gerbong  organisasi,  Japto pun banting  stir  perlahan membelokkan kemudinya dari rel Orba menuju rel  reformasi.

 

Adik artis Marini ini pun mendirikan Partai Patriot. Namun langkahnya ini pun disambut dingin  oleh masyarakat, dan  partainya tidak mampu meraih suara sebagaimana yang diharapkan. Seiring dengan peralihan dari masa orde baru ke masa reformasi  dan Kabinet Bersatu masa SBY jadi presiden,  PP masih suka diwarnai oleh pertikaian dan bentrokan antar organisasi pemuda,  masyarakat dan TNI.

 

 

4. Di Kabinet Kerja PP Bentuk B2P3

 

Masih di tangan Sang Godfather Japto, PP makin jauh meninggalkan  praktek-praktek di masa Orba, dan mulai mereformasi diri ke arah demokrasi pada era reformasi. Akhirnya di Kabinet Kerja dengan "sense of political"  nya pengaruh Japto yang masih kuat berhubungan dengan birokrat dan legislatif,  adik artis Marini inipun membentuk B2P3 (Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila).

 

Di Jawa Barat,   B2P3 ini pengurusannya dikukuhkan bertepatan  dengan  Hari Buruh Internasional

tanggal 1 Mei 2021  dan dilantik langsung oleh Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP oleh Alm. Tubagus Dasep IPS. Melalui SK nomor 968/E2/KPTS/MPW-PP/JBR/ III/2021 tanggal 26 Maret 2021 tentang pengesahan Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Barat telah dikukuhkan Stenly Ngelo sebagai Ketua B2P3 Jabar, Rudi Kurniawan Erawan sekretaris, dan   Anton Heryanto sebagai bendahara.

 

Pembentukan B2P3 ini,  terlihat PP berupaya mereformasi diri dan   menghilangkan image sebagai organisasi preman ke arah yang  lebih bersahabat  dengan seragamnya yang warna putih. Dengan warna putih B2P3 nampak lebih santun dan humanis.

 

Masalah perburuhan tidak pernah sepi. selalu penuh keriuhan. Di Jawa Barat masalah perburuhan sangat kompleks mulai dari pemutusan hubungan kerja  karena pandemi Covid-19 yang berdampak terjadinya ledakan pengangguran,  kesehatan kerja,  UMR, TKW, kekerasan dan kecelakaan kerja,   SDM yang kurang berdaya saing,  dsb. sebagaimana dijelaskan oleh sekretaris B2P3, Rudi Kurniawan, akan menjadi garapan B2P3 Jabar.

Langkah  PP dengan B2P3 -nya yang menaruh perhatian dan penanganan terhadap masalah perburuhan, dinilai sebagai  langkah yang strategis dan amat jeli menangkap peluang secara politis dan finansial karena bisa   mendongkrak kesejahteraan dan kas organisasi. Apalagi Jawa Barat  memiliki lebih dari 5000 pabrik dengan jumlah tenaga kerja sekitar 17 juta orang.  Kalau langkah PP dengan bentuk B2P3 ini benar-benar dilaksanakan dengan  ciamik,  dengan aksi-aksi yang menarik simpati masyarakat jauh dari premanisme, seperti tampil sebagai garda terdepan di daerah dan korban terdampak bencana alam,  aksi sosial, maka peluang politis akan terbuka lebar.

Walau demikian,  sebagaimana yang pernah diungkapkan sendiri  oleh Japto di beberapa media, praktek premanisme dan performa yang  garang,  masih diperlukan juga.  

" Performa anggota saya yang masih garang, terbukti manjur dan effektif  saat  membantu pemerintah menjadi  Satgas Covid -19.  Masyarakat yang membandel, tidak menerapkan  protokol kesehatan, seperti membuat kerumunan, memaksa  mudik untuk berlebaran di kampung, menjadi patuh karena takut", seloroh Japto waktu itu.

5. Kaderisasai  adalah Keniscayaan untuk Organisasi Tetap Eksis dan Sehat

Hari ini, tanggal 28 Oktober 2021, Pemuda Pancasila genap berusia 62 tahun. Usia yang sudah lebih dari matang dan banyak asam garam dalam berorganisasi. Dibanding dengan organisasi pemuda yang lainnya yang sudah tidak eksis bahkan  kondisinya bagai hidup segan mati tak mau,  Pemuda Pancasila masih eksis berkiprah. Masih di bawah komando Japto, PP hendaknya  terus mengubah performanya dari  premanisme ke  humanisme walau tidak mudah mengubah lebel lama yang masih melekat di mata  masyarakat sebagai organisasi preman.

Namun bukan hanya mengubah performanya saja, demikian pula seharusnya dengan manajemen organisasi. Dijelaskan Paskah Irianto, bahwa  kaderisasi amat penting dalam suatu organisasi. Pucuk pimpinan Pemuda Pancasila sampai saat ini tongkat komandonya masih dipegang oleh Japto Soerjosoemarno

"Menariknya organisasi Pemuda Pancasila itu memang di  ketua pusatnya. Semua masih  segan dan takut terhadap figur sang Japto. Tidak pernah tergoyahkan. Sosoknya  sulit tergantikan", tandas Paskah yang juga Ketua Majelis Anggota Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Azasi ,(Ketua MA PBHI) Jawa Barat ini.

Saking takutnya, lanjut Paskah,  ada joke kalau Japto  sendiri  tidak mau dirinya ditakuti orang.  "Saking tak  ada lawan dan rival, padahal Japto ingin  dirinya mendapat lawan  akhirnya burung beo Japto dilatih untuk bicara melawan Japto", ujar Paskah  dengan nada berseloroh kepada penulis.

Itulah catatan  kecil  dan ulasan penulis untuk Pemuda Pancasila dengan B2P3- nya di miladnya  ke -62 tahun.Dirgahayu Pemuda Pancasila Sekali layar terkembang surut kite berpantang.

Profile Penulis:

Lulusan Bahasa dan Sastra Rusia Unpad.

Komisi Humas PPLIPI (Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia) DPW Jawa Barat.

Pengurus PPUMI (Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia)  Korwil Jabar.

 


SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi