HR.ID lebak banten - Terjadi laka lantas sebuah mini bus taruna warna silver. Mobil ini terjunkal ke parit sedalam 1,5 cm. Yang di kemudikan oleh wartawan HR.ID. di jalan nasional Panyaungan, Panggarangan , Kab. Lebak, Banten
Kronologis kejadian terjadi sekitar pukul 21.00 Wib pada hari
Sabtu 28 Agustus 2021. Laporan koresponden kami mengatakan, Mobil melaju dari daeah
Bayah tujuan ke Tanggerang yang melaju dengan kecepatan melebihi rata-rata. Tiba
tiba dari arah berlawanan dua dum truk yang melaju lebih kencang yang membuat
mobil yang ditumpanginya menghindar oleh karena didepan terdapat tumpukan pasir.
“Kami pun menghindar karena ada tumpukan material bahan bangunan (pasir) di kira tumpukan pasir hanya satu ternyata tumpukan tersebut ada tiga tumpukan pasir dan batu. Lewat satu tumpukan, karena gelap dan silau oleh cahaya lampu jarak jauh dari dum truk, membuat kami menabrak batu dan paair. Kami mencoba menghindar kekiri menghindari tumpukan tersebut namun naas kami terperosok ke parit.” ungkapnya
Dari musibah mobil yang dikendari dua orang tersebut beruntung saja tidak ada korban dalam lakalantas tersebut. Hanya mengalami luka di pelipis mata dan hidung, yang dialami oleh rekan jurnalis HR.ID. Hanya saja kondisi mobil mengalami kerusakan yang cukup parah pada bagian depan.
“Kami kecewa, bagaimana pertanggung jawaban pihak proyek dan para
pekerjanya yang menyimpan metrial dibahu jalan bahkan hampi di tengah. Sepertinya
tidak punya etika dan ini akan mencelakakan para pengendara lainnya juga,” kesalnya.
Menurut informasi, sebelumnya juga telah terjadi kecelakaan tunggal yang sama dengan menabrak pasir. Untuk itu, Didin wartawan HR.ID akan melaporkan kejadian ini ke pemerintah setempat (Kabupaten Lebak). Khususnya kepada Bupati dan juga Gubernur dan terkhusus Dianas PU BINA MARGA.
“Kalau tak ada yang bertanggung jawab maka kami sebagai wartawan akan membawa bukti visual dan foto ke pusat. ini adalah kelalaian pelaksana kerja,” ancamnya.
Lebih lanjut lagi dikatakan Didin, bahwa sebagai proyek nasional mestinya pihak kontraktor atau yang terlibat didalamnya memasang lampu penerangan agar terlihat jelas meski dimalam hari. Kata dia sebagai proyek nasional mesti harus ad lampu bahaya ataupun hati-hati.
Selain menyoroti pihak kontraktor, diapun menyoroti pihak PLN
dimana didaerah Panyaungan tidak ada penerangan Lampu Jalan. Padahal kata dia,
masyarakat bsudah membayar pajak.
Red: (MHR)
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami