Saturday, April 24, 2021

Gubernur Sulsel Bolehkan Shalat Idul Fitri 1442 H di Lapangan

HR.ID - Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman berencana memperbolehkan gelaran salat id pada Idulfitri 1442 Hijriyah (Mei 2021) di lapangan dengan tetap memperketat dan mematuhi protokol kesehatan (prokes).

"Kalau salat Idulfitri memang sunnah-nya lebih utama di lapangan, ini juga bagus untuk menerapkan protokol kesehatan, karena lebih terbuka," kata dia, kepadabebrapa awak, Sabtu (24/4/21) di Makassar.

Andi Sudirman Sulaiman  sebagai putra Bugis yang menjabat Guberhur menggantikan Nurdin Abdullah yang tersangjut kasus korupsi mengaku akan berkoordinasi dengan Tim Satgas Covid-19 setempat untuk mengawasi kepatuhan para jamaah terhadap protokol kesehatan.  Ia jua perlu mengingatkan masyarakat agar lebih disiplin dalam menerapkan prokes.

"Kami meminta nantinya agar ada petugas yang disiapkan dalam penegakan protokol kesehatan. Hal ini juga upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata dia.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat khususnya umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri di rumah masing-masing, terutama wilayah zona merah.

Imbauan itu berkenaan dengan pandemi virus corona (Covid-19) yang belum usai.  Himbauan ini disampaikan Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan yang mengatakan salat Ied berjemaah berpotensi menimbulkan kerumunan. MUI khawatir kegiatan ibadah itu justru jadi tempat penularan virus corona.

Kata Amirsyah dalam konferensi pers, Jumat (23/4/2021) bahwa Shalat Idul Fitri ini karena akan menimbulkan kerumunan, menimbulkan kelompok masyarakat yang berbondong-bondong menuju lapangan, maka kita utamakan untuk shalat di rumah saja bersama keluarga,”

Ia juga mengatakan salat Idul Fitri di rumah merupakan langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk ikut berperan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Selain hal itu, wakil ketua MUI ini  meminta masyarakat tidak mudik lebaran dan lebih memilih silahturahmi secara virtual yang lebih efisien dan aman Covid-19 dengan tujuan, menghindari kerumunan abai protokol kesehatan dan potensi penularan virus corona.

”Menurut hemat saya silaturahim itu mudah sebenarnya dilakukan dengan biaya yang ringan, waktu yang efisien, tidak bermacet-macetan, bisa dengan silaturahim virtual. Misalnya lewat Zoom,” kata dia.


Red: (A.MsH)


SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi