HR. ID - Padi sistem Tabur bibit Langsung (TABELA) di moncrang Gampong Reusak, Kecamatan Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat, kini sudah mulai menetas biji dan tampak kesuburan menghiasi pemandangan yang cukup indah disepanjang persawahan..
T. Anwar salah seorang warga setempat, yang membuka kantin disekolah SMP 2 Negeri Reusak, Kecamatan sama Tiga. Ia mengaku kalau dirinya juga ada menanam padi sistem.Tanam bibit langsung (TABELA).
Namun sedikit ada kendala bagi usaha \nya itu. Dia mengatakan bahwa sekarang harus mengawasi burung pipit dengan membuat dan menarik jaring nilon diseluruh areal persawahan.
“Dengan menarik jarring diatas tanaman padi diharapkan agar burung pipit tidak turun ganggu padi,” kata dia, kamis (7/12/21).
Menurut pengakuan T.Anwar tanam.padi sistem Tabila lebih cepat selesai dikerjakan ketimbang tanam.biasa yang harus menunggu cabut bibit dipersemaian. Sementara untuk pemberian pupuk.kata Anwar itu disesuaikan dengan keadaan tanah sawah. Kalau tanah sawahnya subur pupuknya harus disesuaikan, demikian juga seballiknya agar harapan dapat meningkatkan hasil panen.
Sebagaimana di ketahui, seperti yang dituliskan dalam penelitian Chairunas, Adli Yusuf dan kawan-kawan bahwa keberhasilan program intensifikasi padi propinsi Aceh yang ditunjukkan oleh meningkatnya rata-rata produksi nasional per satuan luas dari 3,50 ton GKP/ha pada tahun 1983 menjadi 4,61 ton
GKP/ha pada tahun 1994. Di Daerah Istimewa Aceh rata-rata meningkat dari 3,83 ton. GKP/ha pada tahun 1990 menjadi 4,11 ton GKP/ha pada tahun 1994. Di masa datang
Peningkatan produksi akan semakin sulit oleh konversi lahan subur menjadi lahan nonpertanian (industri, jalan dan perumahan). Oleh karena itu, teknologi yang akan diterapkan sebaiknya tidak hanya berorientasi pada peningkatan hasil, tetapi juga menekankan efisiensi
Penggunaan sarana produksi
agar petani mendapat nilai tambah yang lebih besar. Penanaman padi dengan
sistem tanam pindah (Tapin), kecendrungan penggunaan pupuk secara berlebihan
dan kegiatan usahatani yang dilakukan dengan padat tenaga, sudah tidak sesuai
dengan situasi pasar global yang menuntut efisiensi dalam segala bidang.
Red: ( Muhibbul Jamil).
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami