Friday, January 08, 2021

Penembakan 6 Laskar FPI Dilanjutkan ke Pengadilan Pidana Demi Keadilan

HR.ID - Peristiwa penembakan yang menyebabkan 6 laskar pengawal HRS tewas dalam peristiwa tragedi tol cikampek KM 50A kini memasuki babak baru setelah hasil penyelidikan dan investigasi dari komnas HAM telah menyebitkan jika peristiwa itu adalah pelanggaran HAM dan olehnya itu Komnas HAM merekomendasikan  kasus ini harus dilanjutkan ke penegakan hukum dengan mekanisme Pengadilan Pidana guna mendapatkan kebenaran materil lebih lengkap dan menegakkan keadilan.

Pernyataan ini disampaikan melalui keterangan pers yang deiposting melalui akun resmi komna HAM ‘HAM untuk Semua ! @KomnasHAM dan juga telah kami uplod melalui website resmi www.komnasham.co.id, ‘KETERANGAN PERS Nomor: 003/Humas/KH/I/2021(ralat). 

Berikut ini ketrangan Pers Komnas HAM:’

Merespon terjadinya peristiwa kematian 6 (enam) Laskar FPI yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek dan sebagian wilayah Karawang, Komnas HAM RI telah membentuk Tim Penyelidikan untuk melakukan investigasi.

Investigasi atas kasus tersebut sesuai dengan mandat Komnas HAM Pasal 89, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia sejak Tanggal 07 Desember 2020.

Bahwa terjadinya pembuntutan terhadap MRS oleh Polda Metro Jaya merupakan bagian dari penyelidikan kasus pelanggaran terhadap protokol kesehatan yang diduga dilakukan oleh MRS.

Terdapat pengintaian dan pembuntutan di luar petugas kepolisian.

Bahwa terdapat 6 (enam) orang yang meninggal dunia dalam dua konteks peristiwa yang berbeda 

Insiden sepanjang Jalan Int. Karawang Barat sampai diduga mencapai KM 49 Tol Cikampek yg menewaskan 2 (dua) orang Laskar FPI subtansi konteksnya merupakan peristiwa saling serempet antar mobil dan saling serang antara petugas dan laskar FPI bahkan dg menggunakan senjata api.

Sedangkan, terkait peristiwa KM 50 ke atas terhadap empat orang masih hidup dalam penguasaan petugas resmi negara, yang kemudian juga ditemukan tewas, maka peristiwa tersebut merupakan bentuk dari Peristiwa Pelanggaran HAM.

Penembakan sekaligus terhadap empat orang dalam satu waktu tanpa ada upaya lain yang dilakukan untuk menghindari semakin banyaknya jatuh korban jiwa mengindikasikan adanya unlawfull killing terhadap ke 4 anggota Laskar FPI.

REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan yang telah dirumuskan, Tim Penyelidik Komnas HAM merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

Peristiwa tewasnya 4 orang Laskar FPI merupakan kategori dari pelanggaran HAM. Oleh karenanya, Komnas HAM merekomendasikan kasus ini harus dilanjutkan ke penegakan hukum dg mekanisme Pengadilan Pidana guna mendapatkan kebenaran materiil lebih lengkap dan menegakkan keadilan.

Mendalami dan melakukan penegakan hukum terhadap orang-orang yang terdapat dalam dua mobil avanza hitam B 1739 PWQ dan avanza silver B 1278 KJD.

Mengusut lebih lanjut kepemilikan senjata api yang diduga digunakan oleh Laskar FPI.

Meminta proses penegakan hukum, akuntabel, objektif, dan transparan sesuai dengan standar Hak Asasi Manusia.

Laporan Penyelidikan ini akan disampaikan kepada Presiden dan Menkopolhukam. Komnas HAM RI berharap pengungkapan peristiwa kematian 6 (enam) Laskar FPI secara transparan, proses keadilan yang profesional dan kredibel.

 

Red: (A.MsH)


SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi