HR.ID - Minimnya gempa
susulan yang terjadi di Kab. Majene-Mamuju usai terjadi gempa yang sangat
dahsyat dengan Magnetude 6.2 SR membuat BMKG bekerja keras untuk meng-update
situasi perkiraan gempa yang mungkin saja bisa terjadi.
Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Dr. DARYONO, S.Si, M.Si melalui akun twiternya memberikan update aftershocks gempa majene-mamuju Sulawesi Barat hingga pukul 5 WITA terjadi hanya 28 kali gempa susulan.
Daryono kemarin mengisyaratkan jika aktivitas Gempa Susulan Sulbar Tidak Lazim, BMKG meminta masyarakat waspada. Kata dia Fenomena seperti ini tak lazim oleh karena jika dibandingkan dengan kejadian gempa lain sebelumnya dengan kekuatan yang hampir sama, biasanya pada hari kedua sudah terjadi gempa susulan sangat banyak, bahkan sudah dapat mencapai jumlah sekitar 100 gempa susulan.
“Aftershocks gempa Majene-Mamuju hingga pukul 5 WITA Minggu 17 Januari 2021 terjadi 28 kali gempa susulan. Fenomena gempa kuat M 6.2 tetapi miskin gempa susulan semacam ini semoga menjadi pertanda baik,” ungkap Daryono (17/1/21).
Baca Juga : Gempa Bumi Majene Mencurigakan, Warga Masyarakat Dihimbau Waspada
Selain itu, Daryono memberikan gambar diagram tentang Fenomena Pergerakan Gempa yang terjadi di Majene – Mamuju. Ia menyebutkan jika diagram tersebut menunjukkan prosesnya tampak mulus.
Katanya, melihat diagram ini tampak proses rekahan (rupture process) di bidang sesar saat terjadi gempa Mamuju-Majene ini tampak mulus prosesnya dalam bahasa kasarnya ‘sekali sabet lepas’
“Maka wajar jika gempa ini miskin aftershocks,” ungkap dia
Sebagaimana diketahui, dari beberapa gempa dahsyat yang pernah terjadi di Indonesia, misalnya Gempa Lombok diguncang sebesar 7 SR pada 5 Agustus 2018 dan 6,2 SR pada 9 Agustus lalu, rentetan gempa susulan terus terjadi sampai 1.005 kali per 21 Agustus. Saat gempa susulan masih terhitung 451 kali.
Bahkan fenomena gempa di Maluku, sejak gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang Ambon dan sekitarnya di Provinsi Maluku pada Kamis (26/10/09), terjadi gempa susulan sebanyak lebih dari 1.000 kali.
Saat itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Senin (07/10) pukul 07.00 WIB, aktivitas gempa susulan di Kairatu - Ambon sudah terjadi sebanyak 1.161 kali. Sementara aktivitas gempa susulan yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat mencapai 123 kali.
Gempa Donggala dan kota Palu, BMKG mencatat dan menyatakan bahwa terjadi 201 kali gempa susulan pasca gempa bumi dengan magnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018 petang, Hingga Minggu (30/9/2018) pukul 10.00. Bahkan gempa dan zunami yang mengguncang kota Palu, gempa susulan terus terjadi di wilayah Palu, Sulawesi Tengah yang tercatat kurang lebih 534 gempa susulan meski tak seluruhnya dirasakan.
Kata Daryono kala itu,
"Peta seismisitas gempa susulan di Palu hingga hari Sabtu 13 Oktober 2018
pukul 18.00 WIB menunjukkan sudah terjadi sebanyak 534 aktivitas gempa
susulan," Ini dikatakan Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami
BMKG Daryono dalam laman Twitternya, Sabtu (13/10/2018).
Red: (A.MsH)
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami