Sunday, November 08, 2020

Pendukung Trump Turun ke Jalan, Joe Biden Memenangkan Kursi Presiden AS

HR-ID - Pemilu AS 2020 telah dipastikan hasil dimana Joe Biden yang berusia 78 tahun mengalahkan Donal Trump.  Calon presiden yang diusung oleh Partai Demokrat, Joe Biden memenangkan kursi kepresidenan Amerika Serikat (AS) yang ke 46.

Media-media online dan televisi utama AS melaporkan, Biden akan menghuni Gedung Putih mengalahkan Donald Trump, setelah memenangkan suara di Negara bagian Pennsylvania. Disana Biden mendapatkan 20 electoral votes dan sudah cukup untuk mengamankan suaranya.

Dari data data Edison Research, Biden kini mengantongi 273 electoral votes, melebihi minimal 270 electoral votes yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilihan Presiden AS. Donald Trump sendiri hanya meraih 214 electoral votes,.

Beberapa media local USA menuliskan bahwa seorang penasihat Trump mengakui, peluang Trump menipis, akan tetapi Trump belum siap untuk mengakui kekalahan. Trump, yang berusia 74 tahun, sedang menggugat pemungutan suara di pengadilan, tetapi para ahli hukum mengatakan tantangannya memiliki sedikit peluang untuk mempengaruhi hasil pemilu.

Para pendukung Donald Trump memprotes di ibu kota negara-negara bagian di seluruh negeri pada hari Sabtu, 7 November 2020 kemarin.  Mereka menolak untuk menerima kekalahan dan menggemakan tuduhan Trump yang tidak berdasar bahwa Demokrat memenangkan pemilihan dengan penipuan dan kecurangan.

Dikutip dari beberapa media online menyebutkan, demonstran dengan senapan dan pistol menunggu di luar kantor petugas pemilihan presiden AS di Phoenix, Arizona, AS. Dari Atlanta dan Tallahassee hingga Bismarck, Boise dan Phoenix, kerumunan dari beberpa kelompok hingga beberapa ribu orang mengecam berita kemenangan Joe Biden setelah lebih dari tiga hari penghitungan suara yang melelahkan dengan menempatkan calon Demokrat berada dipuncak.

Kelompok pendukung Trump ini berpakaian dengan gaya khas militer, kaus berwarna hitam dan berbaris di depan Maricopa County Recorder's Office, Phoenix.  Terlihat mereka bersenjata lengkap.  Di Us sendiri  memungkinkan siapapun secara terbuka membawa senjata api di hadapan umum, ini sesuai dengan UU di Arizona dan Michigan.

Pertarungan panjang pemilihan presiden AS 2020 memecah warga Amerika di beberapa tempat. Misalnya di Atlanta, di luar Capitol negara bagian Republik Georgia, disana mereka meneriakkan "Kunci dia!" Seruan itu terdengar di antara sekitar 1.000 pendukung Trump. Mereka membanjiri kota dengan bendera Amerika dan spanduk Donal Trump.

Yang lain meneriakkan, "Ini belum berakhir! Ini belum berakhir! " dan "Berita palsu !"

Di Washington , pengunjuk rasa anti-Trump mencemooh, meneriakkan kata-kata kotor, dan berteriak, “Pecundang! Pecundang!" dan memberikan jari pada iring-iringan mobil Trump saat presiden kembali ke Gedung Putih dari tamasya golf hari Sabtu kemarin.

Hinngga berita ini din publikasikan, sutuasi Amerika Serikat pasca perhitungan suara yang memenangkan mantan Wakil Presiden Era Obama ini masih terkendali. 

Sementara itu, Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat tertua sepanjang sejarah Amerika Serikat pada Sabtu 7 November 2020 waktu setempat, memposisikan dirinya untuk memimpin negara yang dicengkeram oleh pandemi covid-19 yang berbarengan dengan kekacauan ekonomi dan sosial, yang menunda beberapa proses berlangsungnya pemungutan suara. Biden dikabarkan tengah mempersiapkan diri untuk menyampaikan pidato resminya pada minggu hari ini.

"Presiden terpilih Joe Biden akan berpidato pada Sabtu 7 November pukul 08.00  malam E.T ( 8 November pukul 12.30 WIB) di Wilmington Delaware," demikian menurut siaran pers dari tim kampanye Biden-Harris yang dikutip dari CNN, Minggu (8/11/2020).

Dalam rekaman video yang ditampilkan  CNN, terlihat sejumlah orang melakukan perayaan di jalan-jalan Washington, DC, dekat Gedung Putih.  Terlihat di jalan dekat Gedung Putih menjadi tempat berkumpul dan demonstrasi.  Camera Video itu menangkap kerumunan orang yang sedang merayakan kemenangan Joe Biden-Kamala Harris.

Wakil yang medampingi Biden, Kamala Harris juga mengukir sejarah sebagai wanita kulit berwarna pertama yang menjadi wakil presiden, sebuah pencapaian yang l;uar biasa saat AS menghadapi perhitungan keadilan rasial.

Senator California, yang juga orang pertama keturunan Asia Selatan yang terpilih menjadi wakil presiden, akan menjadi wanita berkedudukan tertinggi yang pernah bertugas di pemerintahan, empat tahun setelah Trump mengalahkan Hillary Clinton.


Red: (Hengki.Sembiring)


SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi