HR ID - Sebuah video yang
lagi Viral di media Sosial, sekumpulan Kepala Desa se Kabupaten Sukabumi yang
tergabung dalam organisasi Apdesi menyatakan akan melawan LSM dan Media yang
sering mengobok-obok Kepala Desa.
Video yang hanya berdurasi
0.26 detik diduga dibuat pada hari Selasa 24 Nopember 2020 di kantor DPMD.
Mereka kepala desa yang jumlahnya kurang lebih 40 orang berkumpul beramai-ramai
dan membuat pernyataan dalam sebua Video.
“Bismillahi rrahmani rrahim, Yang tergabung Apdesi Kabupaten Sukabumi, menyatakan,melawan kepada LSM dan Media yang selalu mengobok-obok kepala Desa. Merdeka. Allahu Akbar, Allahu Akbar,” kata mereka para Kades dalam Video tersebut
Salah satu Dewan Penasehat LPI
(Laskar Pasundan Indonesia) Banten, M Didin SHB membenarkan jika video tersebut
dibuat hari Selasa siang (24/11/20) didepan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.
“Siang tadi di kantor DPMD Kab. Sukabumi, disinyalir dalam pernyataan para Kades itu tidak tepat yang akan melawan LSM dan Media yang ngobok ngobok Kades,” kata didin yang juga Jurnalis HR.ID Jawa Barat
Kata Didin, masalah ini
muncul karena kebetulan ada salah satu Kepala Desa yang di duga melakukan tindakan
Korupsi yang dilaporkan ke Polda Jawa Barat oleh LSM KPK Pasundan. Akan tetapi
dalam pernyataan yang dibuat para Kades itu justru membawa-bawa nama media dan
juga LSM lainnya.
“Menurut kami Apdesi sedang mengkompirmasi kegagalan mengurus para kepala desa se kabupaten sukabumi dan kurangnya jalinan komunikasi antara lembaga pers atau LSM atau Ormas, maka jadi seperti ini,” Kata Didin
Menurut Didin, jika memang ada masalah kaitan hukum dengan LSM KPK Pasundan, jangan bawa bawa awak media, jangan sampai yang sudah tertutup rapih jadi terbuka oleh para pejuang jurnalis, mestinya para Kades jangan munapik dalam hal ini.
“Kami sampaikan kepada para bapak, ibu kepala desa atau Apdesi kab. Sukabumi, wartawan dan LSM tidak di undang dan mengobok-obok Kades, akan tetapi permasalahan merekalah yang mengundang LSM dan Media untuk memberitakannnya, Itupun selalu seimbang dengan meminta koonfirmasi kepada anda,” ungkap Didin
Ditambahkan oleh Didin, katanya, perwakilan Apdesi begituh gagahnya orasi menyampaikan sikap kepada publik, Padahal itu menandakan jika mereka seakan-akan ada ketakutan dan kebakaran jenggot.
“Jika mereka bersih kenapa risih dan kalau memang ada masalah dengan LSM KPK Pasundan silahkan selesaikan dengan mereka. Kenapa mencatut nama Media, kan media bukan di Sukabumi saja tapi ada dimana-mana.
Didin juga menyoroti bagaimana mereka berkumpul sangat rapat, berkerumun padahal pemerintah siapapun dan semua lembaga tidak diperbolehkan disituasi pandemi covid-19 saat ini.
“Berkerumun dan harusnya jada jarak tapi mereka tidak mempedulikan itu. Ini sebuah contoh yang kurang baik diperlihatkan ke warga Masyarakat, mestinya mereka memberikan contoh yang baik kepada warganya,” ungkap Didin
Sementara itu, terkait dengan pernyataan para Kepala Desa se Kabupaten Sukabumi yang membawa-bawa media dalam kasus mereka, Pemimpin Redaksi Tabloid Harapan Rakyat, Andi Ms Hersandy mengatakan jika hal tersebut adalah bentuk ketidak dewasaan para kepala Desa sebagai pemimpin Warga Masyarakat.
“Apalagi mereka mengatas namakan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesi (Apdesi), ini sungguh memalukan. Mereka lupa jati dirinya sebagai pemimpin Warga,” kata Andi
Seperti yang sering terjadi, ungkap Andi, dengan pepatah ‘Kacang Lupa Akan Kulitnya’. Saat menjadi calon kepala Desa mereka mengemis-ngemis mencari suara bahkan meminta kepada media untuk memberitakan dirinya sebagai orang yang paling bisa dipercaya.
“Setelah jadi Kades, mereka bersembunyi, takut kepada media. Ada hal apa ?,” katanya
Mestinya, kata Andi, para Kades tetap bersinergi dengan para media. Media bisa memberikan Informasi kepada khalayak tentang keberhasilan Kepala Desa dalam membangun wilayahnya, bukan jadi takut dan memusuhinya. Olehnya itu sinergi antara media dan kades diharapkan dapat terjalin dengan baik.
“Mereka para Kades Se Kabupaten Sukabumi itu kami anggap sudah berbuat salah dengan menentang Media. Kalau mereka memang bekerja dengan benar tanpa Korupsi dan semacamnya tak perlu ada rasa takut dengan Media.” Lanjutnya.
Andi berharap dengan adanya Video viral yang tergabung dalam organisasi Apdesi yang menentang Media dan LSM agar mereka diperiksa oleh pihak kejaksaan, kepolisian atau KPK. Sebab menurut Andi, hal ini terindikasi ada sesuatu yang tersembunyi dan ditutu-tutupi. Kinerja mereka dipertanyakan.
“Boleh jadi ada kesalahan
yang diperbuat dalam pemerintahannya masing-masing sehingga mereka risau
seperti itu,” pungkas Andi.
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami