HR.ID - Viral tentang Insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh belasan anggota klub Motor Gede (Moge) terhadap dua orang yang mendarai motor beet. Namun Arogansi Club Motor yang kerap terjadi di jalan kali ini dapat batunya, Karena ternyata kedua orang yang dianiaya adalah Anggota intel TNI. Videonya lagi viral di Medsos.
Peristiwa ini diketahui terjadi pada Hari Jum'at tanggal 30 Oktober 2020 sekitar pukul 16.40 WIB dimana telah terjadi tindakan Penganiayaan /Pemukulan (Pengeroyokan) terhadap Anggota Unit Intel Kodim 0304/ Agam oleh rombongan club motor Moge HOG (Harley Owner Grup) di Simpang Tarok Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi.
Akibat pengeroyokan dua Anggota TNI AD itu, sekitar 50 orang teman-teman korban yang merupakan prajurit TNI AD dari Kodim 0304/Agam naik pitam karena tidak terima atas arogansi puluhan klub Moge Harley Davidson pada hari Jum'at malam, 30 Oktober 2020 lalu mendatangi Mapolres Bukittinggi.
Mereka meminta agar Polres Bukittinggi memproses tindakan penganiayaan yang dilakukan para pecinta moge Harley Davidson itu sesuai dengan proses hukum yang berlaku.
"Sekitar pukul 20.25 WIB anggota kodim sekitar 50 orang mendatangi Polres Bukittinggi karena rombongan motor Harley Davidson bersama Ketuanya melakukan silaturahmi kepada Kapolres Bukittinggi (AKBP Dodi Prawiranegara Sik.MH)," tulis laporan yang diterima VIVA Militer, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian Dandim 0304/Agam Letkol Arh Yosip Brozti Dadi langsung mendatangi Polres Bukittinggi di Jalan Jenderal Sudirman, Bukittinggi, didampingi Dansub Denpom 1/4 Bukittinggi.
Dandim 0304/Agam kemudian mendapatkan perintah langsung dari Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Irwansyah untuk melaporkan secara resmi insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh gerombolan komunitas Moge itu terhadap dua orang anak buahnya ke Polres Bukittinggi.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Dandim 0304/Agam dan Dansub Denpom 1/4 Bukittinggi pun tetap berada di Mapolres. Sedangkan puluhan prajurit TNI diminta kembali ke rumah masing-masing.
Kronologis kejadian penganiayaan ini berawal Sekitar pukul 16.40 WIB dimana Serda Mistari bersama Serda Yusuf berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat melintas Jln. Dr Hamka Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi.
Dari kejauhan terdengar suara sirene mobil Patwal Polres Bukittinggi, mendengar suara sirene tersebut Serda Yusuf meminggirkan kendaraannya dan memberikan jalan kepada mobil Patwal Polres Bukittinggi dan diiringi oleh rombongan motor Harley Davidson.
Setelah rombongan diperkirakan habis, Serda Yusuf melanjutkan perjalanan menuju Makodim, namun dari belakang datang rombongan motor Harley Davidson yang terpisah dari rombongan dan menggeber motor Serda Yusuf sehingga terkejut dan mereka hampir saja terjatuh.
Dengan spontan Serda Yusuf berusaha mengejar dan memberhentikan motor Harley Davidson tersebut untuk memberikan peringatan, namun setelah rombongan Motor Harley Davidson berhenti, justru mereka langsung mengejar dan mengeroyok Serda Yusuf dan Serda Mistari.
Ketika rombongan itu melakukan penganiayaan, Serda Yusuf dan Serda Mistari mengaku jika dia berdua adalah Anggota TNI, akan tetap mereka tak peduli bahkan diancam akan ditembak sambil mereka bergantian memukulnya.
Usai dilerai oleh beberapa orang masyarakat yang berada di TKP, rombongan motor Harley Davidson melanjutkan perjalanan menuju Novotel Kota Bukittinggi, sedangkan Serda Yusuf dan Serda Mistari langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Perwira Piket Kodim 0304/Agam.
Selain pihak TNI mendatangi Mapolres Bukit Tinggi, usai pengroyokan, anggota Unit Intel Kodim 0304/Agam juga mendatangi rombongan pemotor Harley Davidson di Novotel Kota Bukittinggi. Di tempat ngumpul para anggota club. mereka menanyakan kepada rombongan sebab pemukululan yang mereka lakukan, namun mereka bersikap arogan karena merasa dilindungi oleh Letjen Jamaris Chaniago (Purnawirawan TNI) sebagai ketua Long Way Up Sumatra Island.
Olehnya itu Dandim 0304/ Agam Letkol Arh Yosip Brozti Dadi sekitar setengan enam sore waktu setempat tiba di Novotel, lantas bertemu dengan Letjen Jamaris Chaniago dan melakukan koordinasi atas permasalahan tersebut .
Sekitas satu jam permasalahan baru dapat diselesaikan dengan cara Letjen Jamaris Chaniago (Purnawirawan TNI) sebagai ketua Long Way Up Sumatra Island meminta maaf atas kejadian tersebut.
Sementara itu, Serda Mistari dan Serda Yusuf yang menjadi korban dikabarkan mengalami luka-luka cukup serius dan kini dirawat di rumah sakit Tentara Tingkat 4 Kota Bukittinggi.
Hingga berita ini dipublikasikan, sudah tiga orang yang dinyatakan tersangka, Dua diantaranya yang dijadikan tersangka adalah Bambang Septian Ahmad R (18 tahun), warga Kampung Sukabirus Rt/Rw 001/015 Jalan Dayeuhkolot Nomor 40 Kelurahan Citeurep Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung; dan Michael Simon (49 tahun), warga Jalan Ciwaruga nomor 74 Rt/Rw 005/006 Porongpong Kabupaten Bandung Barat.
Dikonfirmasi oleh awak media, rekan-rekan pihak TNI mengaku tidak merasa puas jika hanya 3 orang yang dijadikan tersangka, sebab dalam video yang beredar utamanya CCTV yang ada pada tempat kejadian memperlihatkan bukan hanya 3 orang yang melakukan pemukulan tapi lebi dari 7 orang.
Red: (A.MsH)
Kiya hutus berbuat baik ke pada rombobgam mege itu dengan cara tangkap di hajar dalam sel satu lawan satu rombongan moge dengan anggota TNI jumlqh nya kan 7 jd pakr 7 tentara jg,,,,soal chaniago itu di proses hukum di polisi militer biar hebat penjara penganiayaan dan pengeroyokan anggota TNI k5n dia ketua nya harus bertanggung jawab atas perbuatan bawahan nya,,,,dan bubar kan club moge nya .
ReplyDelete