HR.ID - Aliansi Mahasiswa dokter
Indonesia melakukan zoom meiting terkait dengan protes yang dilakukan kepada
pemerintah yang tidak lagi memberikan bantuan bagi para dosen berperestasi yang
tengah menempuh pendidikan Doktor.
Hal ini diungkapkan ketika
mereka menyatu di siaran pers pada (13/8/20) melalui zoom meiting.yang dihadiri
seluruh pengurus dan anggota Aliansi Mahasiswa Doktor Seluruh Indonesia (AMDI).
Dalam siaran pers yang salinannya
diberikan kepada HR.ID pada (14/8/20) mengungkapkan jika ada ratusan dosen yang
sedang menempuh pendidikan doktor angkatan 2018 terancam tidak bias melanjutkan
pendidikan karena tidak ada biaya.
Menurut keterangan itu bahwa
pendidikan doktor, lazimnya disediakan pemerintah sebagai bagian dari tanggung
jawab sesuai dengan target peningkatan
mutu SDM (Undang-Undang 12 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Namun pada tahun 2018 yang
lalu pemerintah tidak memberlakukannya lagi demikian pula dosesn yang layak
melanjutkan pendidikan dan mendapatkan Beasiswa telah ditiadakan.
AMDI juga merasa kecewa
telebih pada satu tahun yang lalu, Presiden Joko Widodo pada Pidato Kenegaraan
menyambut Hut RI ke-74 di Gedung Nusantara menggemakan tag line strategi
pembangunan Indonesia yang sangat indah.
Jokowi mengumandangkan ‘SDM Unggul, Indonesia Maju’ dan pada kesempatan
itu pula, Presiden mengatakan bahwa tantangan Indonesia dapat dijawab dengan menyiapkan
SDM yang unggul, sehingga Indonesia dapat melakukan lompatan-lompatan kemajuan.
Kini AMDI kembali ingin menyongsong
pidato Presiden menyambut Hut RI ke-75, sebab SDM Unggul hingga kini belum terlihat realisasinya, khususnya bagi
peningkatan mutu dosen lewat pemberian beasiswa yang memadai.
Dikatakan pula jika janji
Kemendikbud pada pertemuan dengan perwakilan AMDI tanggal 12 Desember 2019 di Gedung
Kemendikbud yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Anondho Wijanarko, M.Eng., sebagai
Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi dan Pak Anang Kusuma sebagai Pranata Humas Ahli Pertama Kemendikbud,
untuk menganggarkan beasiswa on-going bagi mahasiswa doktor 2018, namun itu
belum terealisasi sampai sekarang.
Angin segar bagi AMDI yang
mendapat dukungan dari Komisi X DPR RI agar Kemendikbud segera menyelesaikan
masalah anggaran beasiswa namun itupun juga sepertinya tidak mendapat respon
dari Kemendikbud.
Dikatakan pula bahwa rencana
pemerintah yang akan memberikan hanya bantuan SPP selama 2 kali lewat LPDP, hal itu bukanlah solusi yang tepat. Selain hanya
memberikan kepada sedikit calon penerima, bantuan SPP juga dianggap tidak akan
cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan doktor hingga selesai. Tanpa komponen
biaya hidup, buku, riset, transportasi, mustahil kegiatan pendidikan dapat dilanjutkan.
Padahal, dosen yang melanjutkan pendidikan doktor telah melepaskan semua
fasilitas dan tunjangan yang didapatkan saat menjadi dosen.
“Menyikapi hal tersebut,
Kami dosen yang sedang menempuh pendidikan Doktor Angkatan 2018 lewat Rapat
Akbar pada tanggal 13 Agustus 2020, meminta kepada Mas Mentri, Nadiem Makarim,
untuk segera memberikan bantuan beasiswa on-going yang layak. Kami merasa
bagian penting dalam mewujudkan SDM Unggul. Beasiswa on-going adalah
kelangsungan study kami. Kami harap, Mas Mentri mendengar aspirasi ini,” tutup
keteranga pers tersebut yang disahkan oleh Muharam Yamlean selaku Ketua.
Red: (S.Parman)
Semoga janji beliau tidak melupakan
ReplyDelete