Sunday, August 09, 2020

Kab. Bone Masuk Zona Kuning Covid-19 yang Diisinkan Sekolah Tatap Muka


Foto; Lomba Gerak Jalan 74 tahun Indonesia Merdeka di Kab. Bone
HR.ID - Dimasa wabah Covid 19,  Kab. Bone yang terletak di Propinsi Sulawesi selatan saat ini ditetapkan sebagai Zona kuning  dan masuk daftar dari 163 daerah yang  diisinkan sekolah dibuka dengan tatap muka langsung.

163 Daftar ini di uumkan pemerintah pusat melalui Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Kemendikbud Jumat (7/8/20).

Namun menurut dia, kebijakan yang terlihat pada peta per tanggal 2 Agustus 2020, ada 163 zona kuning yang kiranya nanti ini akan bisa dilakukan kegiatan belajar tatap muka. Tetapi, sesuai dengan kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bisa menjelaskan secara detail polanya hampir sama dengan zona hijau. Artinya, keputusan untuk memulai sekolah atau belajar tatap muka juga dikembalikan kepada daerah, para bupati, para wali kota, dan juga gubernur, karena para pejabat itulah yang paling tahu situasi di daerah masing-masing.

Menurut keterangan Doni, keputusan membuka sekolah di zona kuning dikembalikan kepada pemerintah daerah setempat. Namun ia mengingatkan ada sejumlah tahapan jika sekolah tatap muka kembali dilakukan di daerah zona kuning Corona.

Beberapa warga kab. Bone yang dikonfirmasi terkait kebijakan pemerintah pusat ini menyampaikan terimakasihnya jika memang itu diperlakukan kembali meski tetap mengikuti anjuran pemerintah tentang protocol kesehatan.  Apalagi anak-anak utamanya siswa SD, SMP sulit untuk dikendalikan dalam Phisical Distencing dan juga mungkin pemakaian Masker yang sulit dilakukan oleh anak-anak.

“Pakai Masker mungkin susah dilakukan anak-anak, bisa saja sebentar pakai jika guru melihat tapi jika tidak terlihat mereka akan melepasnya lagi, begitu juga jaga jarak bersama temannya sangat sulit dilakukan anak-anak,” kata Anti Sabtu (7/8/20) orang Tua Siswa yang mengaku anaknya bersekolah di salah satu Sekolah Dasar.

Menurutnya ada kekuatiran jika anak mereka melakukan sekolah tatap muka akan tetapi hal ini diserahkan ke pemerintah daerah yang tentu lebih banyak tahu tentang Kondisi wilayah yang menyangkut wabah Corona yang melanda daerahnya.

Dilain jawaban, beberapa ibu-ibu yang dijumpa justru menyarankan agar sekolah tatap muka itu memang harus dibuka, karena menurutnya wabah Corona itu tidak jelas.  Ibu para siswa itu seakan tak percaya adanya Covid-19 yang mewabah saat ini.  Ia juga mengaku merasa kesulitan mendidik anak-anaknya utamanya dari seging daring Online karena merasa belum paham. 

Dari 200 ibu orang tua siswa yang dijumpai, 150 orang diantaranya tak percaya dengan Corona dan menginginkan sekolah dibuka segera, dan 27 orang ibu merasa kuatir  jika sekolah dibuka dan 23 orang lainnya menjawab biasa saja dan menyerahkan kebijakan ke pemerintah daerah.

Berdasarkan pantauan kami beberapa waktu lalu, Dua pusat perbelanjaan rakyat, pasar Bajoe dan juga Pasa Senteral Palakka mencerminkan adanya ketidak percayaan Masyarakat Kab. Bone tentang Corona.  Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang mengabaikan protocol kesehatan utamanya Pemakaian Masker jika diluar rumah dan Jaga Jarak. Misalnya di Pasar Bajoe bahkan para pengunjung rela berhimpit-himpitan satu dengan yang lainnya seakan tak peduli adanya wabah corona.  Demikian juga para pedagang kurang lebih 75% persen mengabaikan pemakaian Masker.

Kebijakan pemerintah tentang pembukaan Sekolah Tatap Muka di Kab. Bone yang menyerahkannya kepemerintah daerah masing-masing, kami mencoba mengjkonfirmasi pemerintah daerah Kab. Bone dalam hal ini Dinas Pendidikan dengan menanyakan kapan waktu tepat sekolah-sekolah akan dibuka ? namun Hingga berita ini kami publikasikan, belum mendapatkan konfirmasi.

Red: (MD)



SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi