Friday, July 03, 2020

Pihak Rektor UMI Harusnya Usut Tuntas Oknum yang Menjadikan Kampus Sebagai Tempat Pergerakan Aksi OPM

Andi Ms Hersandy,  Muammad Zulkifli

HR.ID - Aksi Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dilkukan tak jauh dari depan kampus Universitas Muslim Indonesia membuat Geram para Alumni UMI.  Pasalnya Aksi itu dilakukan oleh oknum-oknum yang bukan kalangan Almamater dan juga adalah satu kegiatan yang meronrong keberadaan NKRI.

Seperti diketahui Puluhan orang menggelar aksi Papua Merdeka yang berunjuk rasa di Jalam Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Rabu (1/7/2020). Namun, unjuk rasa tersebut dihadang sejumlah ormas, sehingga menjadi kocar kacir.

Ditengarai bahwa aksi OPM tersebut disusun dalam Kampus UMI Makassar, dan membuat Alumni kampus UMI merasa geram dengan perlakuan OPM tersebut yang memanfaatkan kampus sebagai ajang untuk merdeka dan terlepas dari NKRI.

Pemimpin Redaksi Tabloid Harapan Rakyat, Andi Ms Hersandy ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa hal itu sungguh sangat disayang jika ada oknum Mahasiswa UMI yang mengajak teman-temannya melakukan persiapan aksi didalam kampus dalam Rangka aksi solidaritas mereka.

“Ini sangat disayangkan OPM bisa masuk di UMI Makassar, dan ini sungguh sangat memalukan Almamater,” katanya Jum’at (3/7/20).

Alumni UMI Faperta ini juga mengatakan jika kejadian seperti ini jangan terulang lagi, dan pihak Rektorat harus turun tangan menyelesaikan persoalan seperti ini agar tidak berlarut-berlarut.   Hal ini harus dihentikan agar tidak terjadi benturan antara Mahasiswa Pro dan Kontra terhadap OPM.

“Pihak rektor seharusnya bekerja Keras mengusut dan menuntaskan masalah ini, jangan dibiarkan, apalagi ada informasi bahwa sejak lama OPM sering beraksi lewat kampus UMI,” katanya lagi.

Menurut Andi Ms Hersandy, keberadaan saudara-saudara kita yang dari papua mesti berbangga memiliki Makassar yang bagian dari NKRI, mereka itu jadi Mahasiswa di Makassar dan selayaknya mereka wajib menghargai warga Masyarakat untuk tidak melakukan Aksi teriak-teriak merdeka di Makassar.  

"Jika ingin teriak merdeka, silahkan lakukan di Papua sana, jangan di Makassar apalagi menjadikan kampus sebagai tempat menyusun aksi, itu tidak benar," ucapnya. 

Senada dengan Andi Ms Hersandy, salah seorang ketua ormas (BMI), Muh. Zulkifli yang juga Alumni UMI Faktek mengatakan jika hal itu adalah sebagai contoh buruk yang diperlihatkan Mahasiswa UMI yang memanggil teman-temannya yang bukan Mahasiswa UMI untuk menyusun aksi pergerakan didalam Kampus.

“Kampus seakan-akan dijadikan tempat untuk melakukan persiapan Aksi yang meronrong NKRI, kami tidak terima itu,” tegas Zulkifli.

Untuk itu, zulkifli berhartap agar orang-orang luar yang menjadikan UMI sebagai tempat penyusunan aksi harus diproses.  UMI harusnya keberatan kepada oknum atau tokoh yang sengaja mengarahkan orang masuk kedalam kampus untuk melakukan persiapan kegiatan aksinya.

“Kami akan berhadapan dengan  mereka, apalagi aksi mereka itu adalah meneriakkan Papua Merdeka dan juga meneriakkan pembebesan Tahanan Politik, padahal para tahanan itu adalah pelaku-pelaku kriminal yang telah membunuh saudara-saudara kami di Papua,” kecam Zulkifli.

Zulkifli juga menjelaskan bahwa mererka para kelompok-kelompok pencinta NKRI saat ini lagi berjuang menyelamatkan Pancasila dari penyusunan RUU HIP namun ada juga kelompok-kelompok yang justru menginginkan kemerdekaan.

“Intinya tak ada kata merdeka diatas merdeka dan kami tidak sudih UMI dijadikan markas bagi mereka,” pungkasnya.

Red: Md

SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi