HR.Id - kondisi Pasar Suprapto yang
dikenal sebagai salah satu pasar tradisional modern di Tanjungbalai kini seakan
tidak tertata. Pasalnya, sejumlah kios yang dibangun Pemko Tanjungbalai
beberapa tahun lalu tidak ditempati, dan bahkan para pedagang cenderung mendirikan
balairung sendiri dan akibatnya lantaii Dua pasar tersebut jadi kosong.
Menurut para pedagang yang
masih betah berjualan dipasar tersebut, Pasar Suprapto sudah tidak sehat lagi,
dimana-mana sangat jorok dan kumuh utamanya pada lantai dua.
“Pajak (Pasar) suprapto tanjung balai rawan narkoba dan jorok/kumuh.
Pajak suprapto lantai dua sangat jorok dan kumuh kadang di gunakan tempat
maksiat (lemkanbing) dan pemakai narkoba. Sehingga meresahkan penduduk setempat
ujar Novi ( Nama Samaran) narasumber yang tak ingin nama aslinya disebutkan. rabu (10/6/20)
Menurutnya sebagai
masyarakat biasa, hal seperti demikian seharusnya pemerintah kota tanjung balai mampu lebih prihatin dan mendengarkan
keluhan masyarakat setempat.
“Utamanya di lantai dua
pajak suprapto yg tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah. Saya
berharap kondisi lantai dua sangat perlu diperhatikan. Pemerintah harus mengambil alih kondisi
tersebut.’ Ujarnya lagi.
Novi juga menjelaskan jika
kondisi saat pajak Sup
rapto sungguuh
memprihatinkan apalagi pada saat malam hari. Para pedagang sering kehilangan
barang dagangan ditambah lagi minimnya penerangan lampu listrik yang boleh
dibilang tidak ada.
“Tak ada lampu peneraqngan
didalam pajak, dilantai dua terindikasi sangat kuat adanya peredaran Narkoba
ditempat tersebut. Tempat itu juga sebagai ajang orang-orang melakukan
kemaksiatan,” jelasnya.
Menurutnya hal seperti itu
sungguh sangat menjijikkan disamping itu pula pemerintah dan dinas terkait
semestnya cepat tanggap. Novi juga merasa heran mengapa hingga kini pihak-pihak
terkait tidak mendengar keluhan Masyarakat padahal itu nyata dan hampir seluruh
Masyarakat Tanjung Balai mengetahui hal tersebut.
Seperti diketahui, Pasar
Suprapto yang terletak di Kecamatan Tanjung balai, Kab. Tanjumnga Balai, Sumatera Utara telah berubah alih fungsi
utamanya dilantai Dua. Lantai tersebut
sudah Nampak jorok dan orang-orang yang memanfaatkan lantai tersebut tak mau
peduli bahkan mereka terkadang buang air kecil disembarangan tempat sehingga
bau jadi menyengat, bahkan menurut para pedagang terkadang air seni itu
merembes dan menetes jatuh kedagangan mereka.
Sudah berbulan-bulan hal ini terjadi yang membuat para pedagang menjadi
resah.
Dengan demikian, benarkah
pasar tradisonal Suprapto Tanjung Balai ini menjadi tempat ajang prostitusi
kemaksiatan dan tempat peredaran narkoba ? kini saatnya pemerintah harus
tuiruin tangan membuktikan hal tersebut.
Pemerintah harus serius menindak tegas dan menata ulang pasar tersebut
jika hal itu memang terjadi.
Red. (Bob HD)
Pasar atau pajak.?
ReplyDelete