HR.id- Berbicara mengenai
Calon Kepala Daerah (Cakada) di Kabupaten Buton Utara (Butur), yang mendapatkan
restu dari Partai Golkar untuk melaju di pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten
Buton Utara, Ilham sebagai Wakil Ketua bidang Kaderisasi DPD Partai Golkar
Kabupaten Buton Utara mengatakan, pernyataan Rukman Basri Zakaria (Ketua DPD PAN
Kabupaten Buton Utara) adalah sebuah propaganda dan bentuk ketakutan semata
serta ingin memecah belah tim gasful yang sudah solid.
"Karena klaim Saudara
Rukman Basri Zakaria, yang notabenenya sebagai seorang politisi dan mantan
Ketua DPRD Buton Utara yang telah mengklaim bahwa DPP Partai Golkar sudah
memilih Ridwan Zakaria itu tidak mempunyai dasar yang rasional. Penyataan
tersebut tidak mempunyai bukti kongkrit serta tolak ukurnya dimana?," tandasnya
pada saat di hubungi melalui via WhatsApp,Minggu (21/06/20).
Lanjut nya, artinya Rukman sebagai politisi terlalu cepat
mengklaim diri dan seolah-olah dia mengurus rumah tangga partai Golkar. Karena
dalam hal pengrekrutan Calon Kepala Daerah (Cakada) di Partai Golkar selalu mempunyai
mekanisme yang harus dipahami. Memang Ridwan Zakaria pernah mendaftar di
DPD Partai Golkar Buton Utara akan tetapi pada saat penyaringan di DPD
Partai Golkar Sultra beberapa bulan yang
lalu, dari empat nama yang mendaftar calon bupati hanya satu orang yang
diusulkan ke DPP untuk mendapat rekomendasi atau surat tugas hanya kepada
Aswadi Adam.
"Makanya dikatakan
bahwa usulan DPD I tersebut, tunggal hanya Aswadi Adam. Lantas, ketika dia
(Rukman) mengatakan bahwa ketua DPP Golkar menghubunginya, pertanyaan nya DPP
Partai yang mana?. Karena untuk di tingkat DPP Golkar, banyak orang, akan tetapi kalau khusus untuk
soal pengrekrutan calon Bupati yang diusung oleh partai Golkar, DPP membentuk
yang namanya tim Desk Pilkada yang diketahui oleh Pak Doly Kurnia. Sedangkan
untuk mekanisme yang sementara berjalan, beberapa tahapan kemarin, sampai
dengan pada penandatanganan surat tugas. Dimana rekomendasi yang ditanda
tangani oleh ketua DPP Partai Golkar dan sekjen itu melalui rapat dengar pendapat atas kerja-kerja tim
dari pada Desk Pilkada yang sesuai dengan mekanisme yaitu Aswadi
Adam,".beber Ilham saat ditemui awak Media di kantor DPD Partai Golkar
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tambahnya, diantara
nama-nama yang ditunjuk dalam mekanisme tersebut, tidak ada nama Ridwan
Zakaria. Lantas dia (Rukman) lewat dari mana mencomot nama tersebut, karena
Partai Golkar dalam mengusulkan nama-nama tidak pernah lewat jendela dan tidak
pernah lewat pintu lain dalam hal ini satu pintu.
"Oleh sebab itu, kalau
Politisi piawai Rukman menginginkan Partai Golkar, sifatnya harus silent dan
bergerak tenang serta bermain cantik. Kecuali mempunyai tujuan lain dan ingin
merebut partai. Kita sebagai tim Aswadi Adam, sudah pernah merasakan situasi
seperti ini apalagi untuk dipartai Golkar sendiri. Jadi langkah yang diambil
oleh Rukman ini sendiri, bukan untuk mengambil Gerbong Partai Golkar, akan
tetapi adalah bagian untuk memberikan propaganda terhadap semua tim yang sudah
solid serta sebuah ketakutan dalam menutupi sembuh kekalahan," tegasnya.
Olehnya itu, Ia menghimbau kepada semua tim
pemenangan Gas Full, agar tidak terpengaruh oleh propaganda yang dihembuskan
oleh oknum-oknum yang tidak berkompeten. Karena Gerbong Partai Golkar masih
tetap solid dan utuh bersama Aswadi Adam - Fahrul Muhammad, serta tidak ada calon lain.
"Soal klaim
elektabilitas yang menjadi tolak ukur seperti apa yang dikatakan (Rukman)
Survey nya kapan dan diturunkan oleh siapa? . Kami yakin bahwa Partai Golkar
mengusung Calon Bupati yang akan menang dalam hal ini Awadi Adam serta bukan
yang lain. Persoalan elektabilitas kakandakku Rukman, Perlu belajar dari
pengalaman lima tahun yang lalu. Siapa yang bisa pungkiri bahwa elektabilitas
RZ sangat luar biasa dibandingkan dengan pendatang baru dalam hal ini Abu
Hasan, namun apalah daya kekalahan tersebut harus diterima dengan lapang dada olehnya.
Red: (Kasrun)
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami