Thursday, June 11, 2020

Covid-19 di Makassar Melonjak, Gubernur Salahkan Pj. Walikota Tapi Lupa Insiden Toko New Agung

Andi Ms Hersandy
Andi Ms Hersandy
HR .Id - Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. Nurdin Abdullah kembali melontarkan pernyataan kontroversial dan mengejutkan dengan menyebut kebijakan Pelaksana Jabatan (PJ) Walikota Makassar, Prof Yusran Yusuf jadi pemicu utama lonjakan pasien positif Covid-19 di wilayahnya.

Bahkan Gubernur Sulsel usungan partai Penguasa ini (PDIP)  menuding  jika sebelum ada pergantian Pelaksana Tugas, Iqbal Suhaeb ke Penjabat Walikota, Yusran Yusuf,  Angka kasus Covid-19 dapat dikendalikan. Namun setelah pergantian, menurutnya ada miskomunikasi dalam penerapan kebijakan yang dilakukan Pemkot Makassar.

“Kemarin ada pergantian PJ Walikota. Sehingga ada miskomunikasi dalam hal menerapkan kelonggaran. Kita dari awal berharap penanganan Covid-19 dapat lebih cepat lagi,” beber Gubernur

Sebagian besar kasus positif Covid-19 atau sekitar 60% terkonfirmasi itu ada di Kota Makassar yang telah dikategorikan zona merah.

Baca Juga: Kontroversi Pernyataan Gubernur Sulsel Akan Memicu Masyarakat Muslim Sholat Berjamaah di Masjid

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, hal itu tidak lepas dari pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar.

"Sehingga kita agak kesulitan juga padahal kita berharap Makassar sebagai episentrum utama. Kita ingin Makassar lebih ketat lagi," katanya seperti ditayangkan dalam  Live Streaming  Youtube BNPB, Rabu (10/6/20).

Hal itu ditanggapi Pemimpin Redaksi Rajawali Selatan Indonesia, Andi Ms Hersandy bahwa tuduhan Gubernur Sulsel terhadap koleganya yang belum genap dua bulan lamanya dilantik sungguh tidak adil.  

Menurut Ketua Yayasan Misi Indionesia in, mestinya pak Gubernur ingat pernyataan beliau yang kontropersial Seminggu Sebelum Iqbal Suahaeb di mutasi dan digantikan oleh Prof. Yusran. Dulu Pak Gubernur menyanjung Pak Yusran dan mencela Pak Iqbal tapi kini berbalik lagi.

“Pak Gubernur mesti ingat pernyataannya sebelum Iqbal Shuaeb dimutasi olehnya,” kata Andi Ms Hersandy (11/6/20) di Makassar

Seperti diketahui kala itu penyataan Gubernur yang kontroversial disampaikan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Rabu (6/5/20), yaitu:  ‘Karena mau lebaran, toko ditutup semua, orang mau belanja dimana? Makanya semua toko, terutama yang punya tenaga kerja banyak ini, harus kita tetap buka, tapi dengan catatan protokol kesehatan harus tetap dijaga. Pakai masker, jaga jarak, didepan ada wastafel, ada hand sanitizer, ada scanner, itu aja. Kita pastikan orang yang masuk di toko tidak ada yang positif, nggak ada yang bermasalah’

Padahal menurut Andi Ms Hersandy, sang Gubernur lupa bahwa saat itu Makassar lagi menerapkan PSBB yang didukung oleh perwali N0.22  th 2020 yang tidak memperbolehkan Mall dan toko-toko besar non sembako beraktivitas. 

"Kekacauan Makassar dalam menagani pandemic Covid-19 berawal dari sini, berawal dari Insiden Toko New Agung.  Apakah pak Gubernur tidak ingat peristiwa itu ?” kata Andi Ms Hersandy.

Mantan Aktivis Universitas Muslim Indonesia ini juga menguraikan jika semenjak Peristiwa Newe Agung  yang izinnya di cabut dan beberapa hari kemudian justru dizinkan kembali untuk melakukan perdagangan, saat itu hampir semua toko-toko besar dan Mall serempak beraktivitas padahal penerapan PSBB tahap II sedang berjalan di tanggal 8 Mei hingga 21 Mei 2020.

“Makassar jadi kacau, Iqbal dituding begitu sulit untuk menangani Makassar karena katanya tidak solid.  Di tengah pandemi, pelantikan berlangsung dengan undangan terbuka di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, Rabu 13 Mei 2020 dan itu sudah melanggar aturan protocol copid-19, namun semua diabaikan,” ungkap Andi lagi.

Waktu itu, Nurdin mengaku memanggil Yusran menjadi Pj Wali Kota baru dengan menguatkan solidaritas untuk menangani pandemi covi-19 namun saat ini justru berbalik menyerang Prof Yusran dengan tuding an miring.

Semenjak peristiwa Toko New Agung masyarakat sulsel dan terkhusus Makassar seakan tak percaya lagi adanya Pandemi Covid-19.  Dimana-mana masyarakat terlihat beraktivitas layaknya tanpa pademi.  Petugas dalam hal ini Satpol PP seakan tak berdaya dan tak segarang lagi seperti saat sebelum Insiden Toko New Agung terjadi.

“Lihat dimana-mana masyarakat menentang petugas kesehatan untuk di Rapid Tes, penyebabnya apa ? ya tentu kebijakan pemerintah sendiri yang sudah salah dalam menerapkan pencegahan penyebaran Pandemi Copid-19.  Gubernur mestinya intropesksi atas kebijakannya dan tidak serta merta menyalakan Pj. Walikota baru apalagi menyalahkan Bakal Calon Walikota Makassar.  Sebenarnya siapa awalnya yang memberi kelonggaran masyarakat beraktivitas ? silahkan nilai sendiri ,” pungkas Andi Ms Hersandy.

Seperti diketahui, semenjak peristiwa Toko New Agung yang terletak di Jl. DR. Ratulangi pada 6 Mei lalu dimana saat itu terjadi Insiden menggemparkan antara Satpol PP dan Karyawan serta Manajemen Toko New Agung yang menurut pengakuan Kasatpol PP, Iman Hud, ia sangat kesal terhadap Manajemen Toko Agung yang tidak megindahkan himbauannya. Ia mengaku jika teguran terhadap Toko New Agung itu sudah sekitar 10 Kali dan itulah yang membuat mereka jadi kesal disamping dengan adanya preman-preman yang melindunginya, sehingga terjadi adanya pemukulan oleh salah satu personil Satpol PP terhadap karyawan Toko Agung.


Buntut dari peristiwa itu, Izin Toko Agung dicabut, konsekwensinya Iqbal Shuaeb lantas di mutasi.  Selain mutasi karena masa baktinya berakhir, masyarakat justru menilai jika Iqbal dianggap tidak mau kompromi terhadap pelanggar PSBB, Akibatnya dari itu Gubernur jadi geram membela Pelaku bisnis besar dengan  mengeluarkan pernyataan bahwa Toko-toko dan Mall berkaryawan besar boleh buka meski penerapan PSBB berlangsung.
  
Dari pemantauan kami sejak itu dibeberapa Kabupaten di Sulsel, telah terjadi pelonggaran aktivitas Masyarakat, terkhusus di Makassar bahkan hingga warkop-warkop kini telah beraktivitas menjalankan rutinitas seperti biasanya bahkan live music pun terlihat semarak tanpa ada keraguan pandemi Covid-19.

Red: Md



SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi