Wednesday, May 27, 2020

Rakyat Bahu Membahu Turun Beri Bantuan



Sebuah Catatan Koresponden Harapan Rakyat Dari Bandung, Jawa Barat
Berdasarkan pemantaun  dari akhir April - pertengkaran Mei 2020)

Dari ke hari
Dampak corona belum ada tanda kan berhenti
Dari kota yg biasa hiruk pikuk berubah menjadi kota mati,
Lalu lalang kendaraan di jalanan lengang dan sepi,
Hanya terbatas kendaraan pribadi,
Rakyat jelata kian sulit mengais rezeki
Sekedar  tuk makan sesuap nasi
Inginnya makan nasi kebuli
Tapi itu mimpi
Bagaimana nasib anak istri
Kalau terus begini
Kerja keras setengah mati
Kerja serabutan sana sini
Tp jd kuli panggul pun tak bisa lagi
Terminal, stasiun dan pelabuhan tak beroperasi
Sejauh mata memandang hanya deretan kursi
Duh gusti
Masjid pun terkunci
Kotak amal tak berisi
Rakyat kecil memang tak bisa dan tak ada peluang tuk korupsi
Beda dengan selebriti
Legislator  dan pr menteri
Saat yg lain mengkarantina diri
Mereka melancong ke luar negeri
Mereka mendulang dolar dari proyek di tengah pandemi,
wabah begitu melanda negeri
Mereka melepas  ribuan napi
Para napi seakan mendapat legalisasi
Tuk berbuat onar dan anarki
Anehnya para ustad tetap di jeruji
Masjid2 sepi dari suara orang mengaji,
Apakah ini strategi
Suatu politisasi
Rakyat ditakut-takuti
Operasi senyap sedang terjadi
Exodus  mata sipit mengepung ke seluruh penjuru negeri
Rakyat digiring tuk berdiam diri
Proses penghancuran bangsa sedang terjadi
Perlahan namun pasti
Namun masih sj ada puja dan puji
Kepada Pemimpin negeri
Padahal  dari merekalah sumber musibah negeri
Para birokrat di tingkat tinggi
Tak ayal lagi
Hati rakyat terluka lebih dr skedar tertusuk duri
Satu demi satu hilanglah aset NKRI
Dari pulau sampai uang jemaah haji
Dari satelit sampai hasil bumi
Tergadaikan  tak bs diantisipasi
Antisipasinya rakyat yg dikorbankn lagi
Pajak dan iuran asuransi
Semua dinaikkan lagi
Terjadi inflasi
Buat pailit pengusaha anak negeri
Kemiskinan terstrukturisasi
Karena itu alangkah  indahnya berbagi
Yg  kini menjadi trend berbagai komunitas dan organisasi
Di jalan raya,  di depan rumah,  mereka berbagi,
Masih ada yg peduli
Itu amat berarti
Urusan perut lebih penting karena menyangkut hidup dan mati,
Begitu banyak yang rajin berbagi,
Dari berbagai komunitas,  majelis ta'lim  dan organisasi,
Ada juga yang atas nama pribadi,
Sungguh indah pemandangan ini
Semoga menjadi saksi
Di padang mashar nanti..

Bandung,  Romadhon  1441 H di tengah pendemi























Red: St Sundari

SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi