HR.Com - Tulisan ini
memuat tentang pengakuan seorang yang pernah bekerja sebagai penulis SEWORD.COM
media opini online milik Buzer pendukung
pemerintah.
Sebagaimana
kita ketahui seperti pengakuan Az Zumar bahwa tulisan-tulisan yang terdapat di
media Sewortd.com hampir semuanya tentang opini menjelek-jelekkan lawan politik
pemerintah seperti Anis Baswedan dan Para Ulama-ulama.
Berikut ini
pengakuan Az Zumart yang diposting di FB pada 5 April 2020 Kay/Khairrubi/Az Zumar BZH:
Self
reminder
(Saat jadi
kontributor Seword)
Sudah pernah
nulis tentang hal ini berkali-kali. Yup, gue adalah mantan Ahoker Jokower garis
keras. Kok bisa? Anggap aja kepeleset, karena hidup gak selalu berjalan mulus.
2 agustus
2017, gue masih jadi kontributor di portal opini Seword. Tugas dari kakak
pembina cuma satu, disuruh muja-muji Jokowi. It's very easy for me. Tak lama
kemudian lahir tulisan yang berjudul, "Jokowi yang membumi, berani dan
begitu percaya diri".
Selanjutnya,
mulai gue memproduksi narasi mengelu-elukan Jokowi. Tulisan dishare ebong
kesana-kemari, gue dapat pujian sebagai 'penjaga NKRI'. Beberapa Ahoker betina
ngefans sama tulisan gue, meminta nomor WA, ngajak ketemuan. Skip aja bagian
ini.
Pertengahan
september 2017, saat mulai blusukan ke berbagai penjuru negeri, diri ini mulai
berubah haluan. Dengan mata kepala sendiri gue melihat keadaan para petani
karet dan sawit yang miskin papa akibat harga jual komoditi tersebut anjlok
dipasaran. Ah, ternyata agitasi kakak pembina Seword cuma halusinasi semata.
Mana ada petani sejahtera? Itu hanya cuap-cuap buzzer bayaran penguasa.
Blusukan
hingga kekampung terpencil membuat gue melihat realita, merubah paradigma dalam
memandang kebijakan penguasa. Ternyata ucapannya di media tak linier dengan
kondisi dilapangan. Sejatinya, banyak bukti yang hendak gue sajikan, namun
terbentur dengan kode etik pekerjaan. Karena hasil riset tak bisa dipublish
sembarangan.
Maret 2018,
gue bongkar habis jeroan Seword. Bagaimana mereka bekerja, berapa honor yang
didapat oleh kontributor, hingga cara mereka menggoreng sebuah isu untuk
mengalihkan perhatian masyarakat dari isu utama. Tulisan gue jadi viral, bahkan
ketua umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin membacanya dan mengirim pesan via
messenger. Beliau sampaikan apresiasi sambil bertanya, "BZH itu apa?"
Gue jelaskan dengan singkat, padat, jelas.
April 2020,
alhamdulillah gue sudah punya ini dan itu, bisa bangkit dari keterpurukan
ekonomi. Sementara kontributor Seword masih gitu-gitu aja hidupnya. Tinggal
dikost-kostan kumuh, ngopi dari gelas plastik sambil mengetik narasi agitatif.
Apa tema tulisan mereka? Seputar menjelek-jelekkan ajaran Islam, habaib dan
ulama. Last but not least, target utama sudah barang tentu Anies Baswedan.
Berapa yang mereka hasilkan dari memproduksi fitnah itu? Hehehe... hanya cukup
buat makan pecel Lamongan.
Saat gue
mempublish modus operandi Seword, mereka kebakaran jenggot. Akun gue seketika
dikunci, tapi beberapa tulisan lama masih tetap muncul sampai sekarang. Gue sih
santai aja, biarkan menjadi jejak digital perjalanan hidup. Tak mau menyebutnya
sebagai hijrah, tapi sebuah proses menemukan ghirah.
---------
Foto gue
waktu liburan di Bali tahun 2019 dicomot admin Seword. Yang jelas sejak
september 2017, gue tak pernah lagi menulis disana. Kapok gue menghina ulama
dan habaib, bikin miskin cuy! Gak percaya? Coba aja. 😁😁😁
Dari Pengakuan
diatas, telah diklarifikasi oleh Seword.Com atas nama Aliifurrahman, mereka
menuliskan jika Kay/Khairrubi/Az Zumar BZH adalah hanya seorang penulis yang
mengikuti lomba Menulis untuk mendapatkan hadah, dan mereka membenarkan
tulisannya pada 2 Juli 2017 yang berjudul ‘Jokowi yang Membumi, Berani dan
Begitu Percaya Diri’
Dari kalarifikasi
yang lain, Alifurrahman menuliskan “Terakhir, Seword memang membayar
penulis-penulis sebagai wujud apresiasi saya. Dan itu hak para penulis.
Sebenarnya bisa saja saya tidak membayar penulis, toh para penulis itu
rata-rata dari kalangan menengah atas. Cuma butuh saluran untuk menyuarakan
pendapat. Tapi agama saya mewajibkan untuk memberikan hak orang lain tepat pada
waktunya. Jadi meski cuma Rp100 ribu, saya catat dan sampaikan,” katamya
Lebih
lanjut menuliskan “Fee tersebut didapat dari iklan yang dipasang di web, juga
dari teman-teman youtuber yang menggunakan konten Seword sebagai materi
videonya. Ini memang sistem yang saya rancang dan sekarang sudah bisa berjalan
otomatis. Ada beberapa admin yang memastikan semua ini berjalan.”
Tulisan pengakuan ini juga telah diposting di Twiter:
Ini orangnya (penulis) BZH aka Khairrubi. Akun fbnya skrg Az Zumar. Foto dr fbnya. pic.twitter.com/3uz4NDB41w— Mas Piyu ORI (@mas__piyuuu) April 6, 2020
Red: AMSH
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami