Saturday, February 29, 2020

Kasus Tabrak Babi di Papua, Kapolda Akui Salah Sasaran



Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw
HR.Id - kasus penganiayaan sekelompok warga dijalan Trans Papua Paniai-Dogiyai, yang menewaskan salah seorang supir truck warga Sulawesi Barat kini telah ditanggapi serius pihak Kepolisian Daerah Papua.

Dari pengakuan keluarga korban termasuk isteri bahwa korban yang bernama Yus Yunus menampik tuduhan jika korban menabrak babi dan seorang warga papua hingga tewas. Berita kesimpang siuran itupun beredar di media social, apalagi kepolisian yang berada di Nabire mengungkapkan kejadian yang berbeda dengan pihak keluiarga korban..

Namun pada kamis (27/2/20) Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Mapolresta Jayapura saat diwawancarai awak media menegaskan akan menurunkan tim guna melakukan penyidikan dan penyilidikan lebih lanjut terkait kasus penganiayaan tersebut.

"Tim sudah kami turunkan dan kami akan coba klarifikasi dan mencari fakta guna mengatahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam kejadian itu,” ungkap Kapolda

Kapolda  mengakui kali ini ia mendapatkan informasi korban penganiayaan yang dicurigai merupakan pelaku tabrak lari yang menewaskan seorang warga asli setempat, namun faktanya salah sasaran.

“Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan supir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal, namun ternyata bukan dia sebenarnya, artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku,” demikian ungkapnya yang juga telah dimuat TribrataNews Papua portal berita resmi polri



Menanggapi kaitan adanya pembiaran yang dilakukan anggota  polri saat ternjadinya kasus penganian dan pengeroyokan, Kapolda Papua mengungkapkan jika ada upaya tindakan tegas dari anggotanya maka akan ada korban jiwa.

“Kalau saya bayangkan anggota melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat itu, maka akan ada korban juga kerena sebenarnya itu situasional. Seharusnya tidak dihakimi, mengingat korban sudah dalam pengawasan perlindungan kepolisian,” demikian analisa Kapolda.

Diketahui sebelumnya, kejadian itu terjadi pada hari Minggu 23 Pebruari 2020, seorang pria asal Mandar Sulawesi Barat dihakimi oleh sekelompok oknum orang papua hingga tewas karena dituduh menabrak Babi dan seorang pengendara motor warga Papua lainnya.

Dengan kejadian penganiayaan yang terjadi dihadapan Pihak Kepolisian yang bersenjata lengkap  kini menimbulkan gejolak dihati keluarga korban dan masyarakat Polman.  Mereka berharap semua pelaku penganiayaan di hukum seadil-adilnya
.
Kasus ini menjadi viral setelah videonya bereda luas dan diperbincangan warga netizen yang menampilkan seorang pria dianiaya sekelompok warga menggunakan benda keras dan tangan meski dalam video tersebut terlihat korban sudah dalam pihak keamanan kepolisian setampat, akan tetapi para oknum tersebut terus melakukan penganiayaan sementara polisi tak memperlihatkan tindakan yang maksimal.


Red: Md

SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi