Monday, January 06, 2020

Warga Kelurahan Karunrung, Makassar, Bersih Drainase Meski Tak Ada Lurah


HarapanRakyat-Warga Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, punya pekerjaan rutin khusus datangnya musim penghujan, para warga saling bergotong royong melaksanakan kerja bakti pengurasan dan pembersihan saluran air meski tak ada dukungan dari pihak kelurahan setempat, dalam artian pihak kelurahan tak Hadir.

Saluran sepanjang sekitar 500 meter sebagai sasaran kerap menjadi penyebab banjir yang melanda rumah warga di tiga RT (RT 1, RT 2 dan RT, 3 ) pada lingkup RW 09 paling dekat dengan kantor kelurahan itu. Puluhan warga terlibat dalam aksi bersih-bersih yang berlangsung selama sepekan.

Dengan menggunakan alat yang sederhana, mereka bahu membahu membersihkan saluran yang tersumbat sampah, eceng gondok, pepohonan dan mengalami sedimentasi. Harapannya, bisa meminimalisasi genangan air saat hujan deras melanda Makassar.

“Kerja bakti ini rutin dilakukan setiap musim penghujan. Kami dari Warga begerak untuk membersihkan saluran air penyebab banjir,” kata salah seorang pengurus Masjid Azyahra, Abdul Kadir Mustafa yang turut aksi  kepada HarapanRakyat, (5/1/20).

Menurut dia, saluran paling besar disekitar RW 9, Kelurahan Karunrung pada kondisi ini sudah dipadati lumpur dan sampah. Dibutuhkan tenaga cukup banyak untuk melakukan pembersihan agar jalannya air menjadi lancar, karena jika tidak dilakukan maka warga di tiga RT akan mengalami kebanjiran parah, yang genangannya bisa mencapai dada.


Mantan guru SMA 9 Makassar juga menjelaskan, ada Sekolah SD, dan SMP akan ikut mengalami dampak banjir jika Saluran yang terletak di belakang SMA 9 Makassar yang memanjang menuju Saluran Kanal melewati Perumahan BKKBN dan Stela Maris (Masuk Wilayah RW 02) tidak dilakukan pembersihan.  Pengalaman beberapa tahun silam ketika saluran itu belum ada, mereka mengaku daerahnya sebagai langganan banjir parah.  Bahkan sampai kini daerahnya masih saja sebagai langganan Banjir..

“Intinya pembersihan saluran air masuk di wilayah RW tetangga. Secara masif agar air tidak meluap dan menyebabkan banjir yang sangat di RW 09.  Setidaknya bisa mengurangi dampaknya,” lanjut Abdul Kadir.

Sementara itu, Ketua RT 3  yang juga turut hadir dalam bersih-bersih genangan air berharap, aksi itu tidak hanya untuk mengurangi risiko banjir, tapi juga bermanfaat bagi anak-anak sekolah, sebab terkadang jika Sekolah terendam air maka anak-anak sekolah diliburkan.  Ini akan mempengaruhi fungsi belajar mengajar.

Bachtiar Saleh, sebagai ketua RT berharap agar pihak pemerintah setempat turun tangan melihat kondisi khususnya di RW 09.
Ketua RT 3

Kami sebagai RT hanya bisa mengarahkan warga untuk pembersihan selebihnya tidak.  Untuk pembangunan fissik dalam hal ini perluaan saluran air itu wewenang Kelurahan," ungkapnya.

Menyagkut maasalah renopasi saluran, Bachtiar mengaku telah menyampaikan ke pihak Kelurahan, bahkan Ke Camat dan Walikota.  Ia mengaku menyampaikan ke Walikota bahwa didaerah kami ada Pustu, ada SMA, ada SD, ada SMP yang tenggelam, apalagi akses air RW 09 hanya satu yakni drainase yang terletak dibelakang SMA 9 Makassar..

Sebagaimana diketahui, Drainase sepanjang kurang 500 meter yang dibangun pihak pemerintah tahun 2015 tidaklah rampung sempurna bahkan terkesan seadanya, padahal menurut informasi yang kami dapatkan Drainase tersebut menelan biaya ratusan juta rupiah namun sampai saat ini pengerjaannya belum tuntas bahkan tersendat. 

Warga disekitar lokasi mengaku kecewa dengan pembangunan drainase tersebut yang belum juga dituntaskan sampai saat ini.  Bahkan menurut para Warga, sudah beberapa tahun ini mereka melakukan protes bahkan sampai ke Musrembang akan tetapi semuanya tak di Gubris akibatnya RW 09 tiap tahun mengalami musibah banjir yang cukup memprihatinkan.



Dampak dari genangn menurut warga juga akan terlihat di Perumahan Minasa Upa blog A. Untuk itu warga berharap dengan sangat, agar secara bijak pihak pemerintah memperhatikan drainase demi untuk melindungi warganya dari bencana banjir.

“Intinya Kerja bakti untuk saat ini sudah menjadi budaya. Ada yang teragenda, ada juga spontanitas jika melihat keadaan saluran air yang tidak beres ini yang penuh dengan tumpukan sampah dan lainnya,’’ tutupnya.

Red: Andi

SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi