Monday, January 13, 2020

Dituding, Moeldoko Terlibat Pada Kasus Jiwasraya dan Asabri ?


HR-Com - Diduga terlibat kasus Jiwasraya dan Asabri, Desakan masyarakat kepada Presiden Joko Widodo untuk mencopot Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko semakin tinggi usai menguatnya kasus Jiwasraya dan Asabri.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono. ikut priohatitan dengan kasus yang menimpa Moeldoko, untuk itu, ia mendesak Presiden Jokowi agar menangkap dan mengungkapkan pelaku kejahatan atau perampok Jiwasraya dan Asabri.

"Sudah saatnya Kangmas Joko Widodo untuk konsentrasi dalam penegakan hukum terutama lebih ditekankan pada kinerja. Kejaksaan Agung yang harus bisa mengembalikan dana Jiwasraya dan Asabri yang dirampok oleh Heru Hidayat, Hary Prasetyo Cs serta menghukum semua pelaku perampokan Jiwasraya dan Asabri seberat beratnya," kata Arief Poyuono, Sabtu (11/1/20), dari entry idtoday.co

Arief meyakini bahwa perampok Jiwasraya dan Asabri mendapatkan dukungan dan perlindungan dari  orang-orang dekat Presiden Jokowi, dengan demikian Arief berharap agar Jokowi yang mempunyai mandat dari rakyat,  tidak boleh ragu-ragu untuk menyikat semua orang lingkaran Istana yang dekat dengan para perampok Jiwasraya dan Asabri

Sebagaimana diketahui, Moeldoko memasukkan Hary Prasetyo sebagai staff di KSP dibawah pimpinan Moeldoko pada saat Jiwasraya hancur. Hary Prasetyo yang merupakan mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Di KSP, Hary menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian III bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis.

"Ini bukti kalau perampok Jiwasraya itu ada disekitaran kangmas Joko Widodo, karena itu Kangmas harus mengevaluasi Moeldoko atau mencopot Moeldoko yang telah menempatkan Hary Prasetyo dengan alasan tidak tahu siapa Hary Prasetyo," desak Arioef.

Kasus Jiwasraya telah terungkap pada 2018 lalu dengan mengalami kesulitan membayar polis para pemegang polis. Hari Prasetyo. kala itu Ia menjabat sebagai direktur keuangan. Sebagai direksi ketika itu Hari dituding mengabaikan prinsip kehati-hatian tatkala menjual produk JS Saving Plan dalam kurun waktu 2014-2018 hingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan nasabah.

Terkait KSP, dari berita sebelum, Moeldoko mengaku tak mengetahui jika Harry diduga terlibat dalam kasus gagal bayar yang melilit perusahaan asuransi pelat merah tersebut. Sehingga, namanya lolos ketika direkrut pada Mei 2018 lalu hingga akhirnya berkantor di KSP sampai periode pertama Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang berakhir pada 19 Oktober lalu.

Dalam pernyataan Arief selanjutnya ia menyoroti korupsi yang ada di  Asabri.  Asabri dibobol hingga 10 triliun ini juga kata Arief sebagai bentuk perampokan yang paling mengerikan sepanjang sejarah di era Presiden Jokowi.

Menurut politi Gerindra ini menegaskan agar jangan sampai Asabri gulung tikar dan dana prajurit TNI Polri hilang. Akibatnya, bisa memicu kemarahan yang punya dana di Asabri.

"Kangmas jangan pernah menyetujui untuk menalangi gagal bayar polis Jiwasraya dengan uang negara. Jangan ikuti jejak SBY seperti menangani kasus Bank Century," tegasnya

Sebenarnya Kasus Asabri sudah lama ketahuan setelah BPK mengaudit Asuransi yang menangani Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun 2016.  Dalam temuannya, BPK menilai pengelolaan investasi di Asabri tidak efektif dan efisien. Hampir sama dengan Jiwasraya.

Diindikasikan harga saham-saham yang menjadi portofolio Asabri berguguran lebih dari 90 persen sepanjang 2019. Dari keterbukaan informasi diketahui ada 14 saham yang masuk ke dalam portofolio Asabri. Namun, Asabri melepas seluruh investasinya di PT Pool Advista Finance Tbk. (POOL) pada Desember 2019.

Akibatnya, saham POOL terjun paling dalam di antara portofolio Asabri lainnya dengan penurunan 96,93 persen sepanjang 2019. Bahkan, saham tersebut disuspensi hingga kini sejak 30 Desember 2019, dengan level harga penutupan Rp 156.

Asabri menjadi sorotan karena portofolio saham mereka rontok hingga 90 persen dan kasus dugaan korupsi lebih dari Rp 10 triliun, namun hingga kini mengawali tahun 2020 Asabri belum diaudit oleh BPK.

Pada Kasus ini, Diduga ada 2 pelaku dibalik kasus korupsi PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) senilai Rp 10 triliun lebih.

Beberapa Politis dan Pengamat mengatakan, kedua nama tersebut berasal dari industri pasar modal, namanya juga ada di skandal PT Asuransi Jiwasraya.

Mantan Kabareskrim Susno Duadji dalam akun twitter pribadinya, Minggu (11/1/20) bahkan turut berkomentar  “Siapa pelakunya? Kalau memang benar; ya pasti orang yang berkuasa, orang dalam, nggak mungkin dari luar,” Twitnya.

Red: Rd

SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi