Friday, November 15, 2019

Mapala UMI Yakin Tak Terlibat Dalam Kasus Insiden Pembunuhan di Cafe Bos UMI



Makassar, H.ID - Insiden Kasus yang melibatkan Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) kini mulai mendapatkan titik terang setelah Polisi menangkap 3 Tersangka Utama atas penyerangan kelompok Organda Lamellong-Bone yang mengakibatkan salah satu dari 8 orang yang diserang meninggal akibat luka tikaman dan pukulan benda keras pada tanggal12 November 2019 lalu di Cafe Bos Kampus UMI Makassar.

Polisi telah menetapkan 3 tersangka dalam kasus tewasnya AF, mahasiswa Fakultas Hukum UMI Makassar, Sulsel. Polisi menyebut para tersangka menyerang korban karena motif ingin balas dendam.  Kepolisian juga tidak mengungkap adanya keterlkibatan kelompok Mapala UMI.

Motif balas dendam yang dia maksud terkait kasus sebelumnya atas penikaman mahasiswa berinisial F (19) yang terjadi di pelataran Fakultas Sastra, UMI Makassar, Senin (28/10/19). F saat itu diserang oleh kelompok AF.  .

Dari yang diketahui sebelumnya memang telah terjadi perkelahian yang mengatasnamakan Organda Lamellong Bone vs kelompok Ipmil Luwu.  F adalah kelompok Ipmil sementara AF adalah Lamellong-Bone, terjadi adu jotos di pelataran Fakultas Sastra pada 28 Oktober 2019.  Saat kejadian itu menurut informasi yang kami dapatkan bahwa F adalah anggota Mapala UMI akan tetapi sehari sesudahnya dianulir bahwa F statusnya bukan anggota Mapala UMI.

Menurut pihak kepolisian, dalam hal ini kanit reskrim Polrestabes Makassar, Indrarmoko, pihaknya saat itu tidak memproses kasus penikaman terhadap F tersebut karena tidak ada laporan polisi.

"Dia (kelompok F) tidak bikin laporan, makanya kita tidak tindak lanjuti," ujar AKBP Indratmoko di kantornya, Jl Ahmad Yani, Kamis (14/11/2019).

Kanit reskrim juga membenarkan jika 3 orang pelaku telah ditahan dengan status tersangka.  Ketiga orang tersangka itu ialah Yusril (19), Indra Ruspandi (20), dan Syahrul (20). Mereka berstatus mahasiswa UMI Makassar. Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 170 juncto Pasal 338 KUHP.

Dilain sisi, salah seorang Senior Alumni Mapala UMI Makassar yang dimintai keterangannya juma't 15 November 2019 mengatakan bahwa kasus tersebut telah ditangani dengan baik oleh pihak kepolisian.  Ia sangat berterimakasih terhadap Pihak Kepolisian yang bisa dengan sigap mengungkap kasus tersebut sehingga Pihak Mapala UMI yang merasa dirugikan akan terlepas dari tuduhan, Hoax yang berupa Fitnah.

"Saya secara Pribadi, sangat berterimakasih kepada pihak yang berwajib, dengan sigap dapat mengungkap Insiden Cafe Bos UMI Makassar dengan sangat cepat," ucap Andi Ms Hersandy.

Sebagaimana sebelumnya, tersiar kabar bahwa organisasi Mapala UMI dituduh terlibat langsung dalam penganiayaan Mahasiswa Fak. Hukum angkatan  2016. Bahkan kronologis kejadian penyerangan di muat salah satu media online.  Tak hanya itu, 9 Foto-foto Anggota Mapala UMI disebarkan melalui Medsos dengan tuduhan sebagai pelaku penganiayaan yang mengakibatkan Satu orang tewas itu.

"Iya, ada kelompok yang menuduh dan Memfitnah Mapala UMI sebagai dalang penyerangan dan penganiayaan itu, tapi Alahamdulillah, dengan tertangkapnya yang sementara Tiga orang tersebut, bisa membuktikan bahwa Mapala UMI tidak terlibat sama sekali," jelas Andi Hersandy. 

Mengenai bagaimana komunikasi dengan kelompok Organda Lamellong-Bone, Andi mengaku akan terus berupaya menjalin komunikasi yang itensif agar sedikit demi sedikit bisa meredam situiasi yang panas. Ini bisa meyakinkan bahwa Mapala UMI tidak terlibat dalam kasus tersebut. 

"Kami akan berkomunikasi dengan teman-teman di Bone, kebetulan senior-senior Lamellong-Bone, sebagian besar kami satu organisasi dengannya.  Kami sama-sama di Front Pembela Islam (FPI).  Apalagi Korban adalah Ponakan Langsung dari Panglima Laskar FPI Kab. Bone, kami juga sama-sama wija To Bone. Sebenarnya kasus yang 28 Oktober 2019 lalu itu sudah kami Klarifikasi ke teman-teman di Bone bahwa pertikaian kelompok itu, Mapala UMI tidak ingin terlibat sama sekali,"ungkap andi.

Andi Hersandy, salah satu ketua DPC FPI di Makssar yang juga Ketua Umum RS-02, tidak ingin melibatkan FPI dalam kasus ini, ia hanya menginginkan adanya kebersamaan antara Organda Lamellong-Bone dan Mapala UMI untuk menjalin kerja sama, jalin persaudaraan Ukuwah Islamiyah agar tak adalagi saling dendam.  Andi berharap mereka  dua kelompok ini agar bisa bersama-sama mengungkap siapa dibalik propokator yang sering membenturkan Lamellong-Bone dengan Mapala UMI.

Red: Hr

https://news.detik.com/berita/d-4784675/penyerang-mahasiswa-umi-makassar-mengaku-balas-dendam-kasus-penikaman

SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

2 comments:

  1. Beberapa orang yg tertangkap itu semua adalah kader mapala, sangat lah jelas kalau dari mapala umi lah yg harus bertanggung jawab.

    ReplyDelete
  2. Oh ...begitukah ? padahal yang diberita itu dari 3 orang hanya Satu kader Mapala itupun bukan anggota penuh,....dia mahasiswa baru.

    ReplyDelete

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi