Musda FPI Jawa Tengah di Garut Diganti Pengajian Adalah Hoax. Fakta, Musda Tetap Terlaksana

HarapanRakyat-Musywarah DPD FPI Jawa Tengah yang digelar di Tegal terdenganr kabar bahwa batal dilaksanakan dan diganti acara pengajian adalah Hoax dan tidak benar.  Musyawarah Daerah (Musda) II Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah di Kabupaten Tegal tetap digelar meski sempat disebut batal, diganti pengajian karena mendapat penolakan. 

Ketua Bidang Advokasi Hukum FPI Jawa Tengah, Zaenal Petir dalam keterangannya menegaskan bahwa Musyawarah tetap dilaksanakan sesuai agenda yang telah direncanakan demikian tempat pelaksanaannya tetap di Masjid Al-Hikmah.

"Alhamdulillah Musda FPI kedua yang dilaksanakan di Majelis Taklim Al Hikmah, Ketitang, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal berjalan lancar, sukses, dan meriah," demikian kata kata Zaenal saat dikonfirmasi olrh Gatra.com, Senin (28/10/19).

Menurut Zaenal, musda dihadiri lebih dari 600 peserta. Terdiri dari 23 pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FPI kabupaten dan kota, laskar, serta simpatisan. "Acara musda dimulai pukul 08.00-12.15 WIB," ujarnya.

Zaenal mengungkapkan, hasil musda antara lain memilih Habib Bagir sebagai imam daerah FPI. Prosesi pemilihan pengasuh Majelis Taklim Al Hikmah itu diawali dengan pengajian, tahlil, dan maulid nabi.

"Kalau di tingkat pusat ada imam besar yakni Habib Rizieq Syihab. FPI Jawa Tengah sekarang punya imam daerah. Beliau memang sudah lama digadang-gadang untuk jadi imam daerah, namun belum bersedia. Sekarang sudah bersedia dipilih. SK untuk imam daerah Habib Baqir akan dimintakan pengesahan ke Habib Rizieq Syihab" jelasnya.

Selain pemilihan Habib Bagir sebagai imam daerah, dalam musda juga digelar diklat kelaskaran laskar FPI oleh Wakil Ketua Umum DPP FPI, KH Jafar Sidiq yang hadir dalam acara tersebut. "Hadir juga dari DPP FPI ustadz Awit Masyhuri, panglima laskar ustadz Maman Suryadi, dan H Hasanudin ketua bidang organisasi," sebut Zaenal.

Zaenal pun menampik jika agenda musda batal digelar dan diganti dengan pengajian memperingati maulid nabi. "Kalau batal ya tidak mungkin menghasikan ada imam daerah," tukasnya.

Zaenal juga menyampaikan terima kasih kepada TNI dan Polri serta Satpol PP yang telah mengawal dan mengamankan acara musda. Penolakan yang muncul dari sejumlah organisasi kemasyarakat menurutnya bagian dari dinamika demokrasi.

"Terpenting kedepan kita ajak semua untuk duduk bersama jalin silaturrahmi dalam rangka penguatan NKRI. NU dan ormas Islam lainnya adalah saudara FPI. Pastinya sepakat untuk menjaga keutuhan bangsa dan agama," pungkasnya.

Sebelumnya, Habib Bagir saat memberikan keterangan kepada wartawan di lokasi acara musda, Majelis Ta'lim Dzikir Al Hikmah, Ketitang, Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang, Senin (28/10) mengatakan musda tidak jadi digelar. "Tidak ada agenda musda," katanya singkat.

Dia juga menyebut tidak ada agenda pemilihan dan penyusunan program dalam acara yang digelar di Majelis Ta'lim Dzikir Al Hikmah yang juga merupakan kediamannya. "Pemilihan itu langsung dari pusat. Bukan dari Saya. Tidak ada (pembahasan program kerja). Insya Allah tidak ada. Mauludan sajalah. Demi kondusifitas Kabupaten Tegal," ujarnya.

Beberapa media mremang mengabarkan bahwa Musda FPI batal dilaksanakan dan diganti pengajian menyambut Maulid Nabi SAW. 

'Panitia penyelenggara kegiatan, Habib Bagir Bin Hasan Bin Syaikh Abu Bakar mengatakan, Musda FPI DPD Jateng dibatalkan. Kegiatan hanya pengajian Maulid Nabi Muhammad,' demikian bunyi berita yang posting Suara Merdeka.News.

Lebih lanjut menuliskan, pada Musda FPI akan dilaksanakan pemilihan pengurus. Namun, kemarin tidak ada acara pemilihan pengurus maupun pembahasan program kerja DPD FPI.

“Pemilihan itu langsung pusat. Gak ada (pembahasan program kerja),” tegas Habib Bagir.  Dibatalkannya Musda FPI DPD Jateng ini, untuk menjaga kondusivitas Kabupaten Tegal.  “Demi kondusivitas Tegal, kita amankan,” ungkapnya, kepada sejumlah awak media, Senin (28/10/1). Demikian bunyi Postingan tersebut.

Red: Alf

SHARE THIS