HarapanRakyat-Pilitikus Partai Demokrat, AndiArif, menuding Kompas.Com
membuat berita bohong. Dalam akun twiter
@AndiArief mengungkapkan kekesalannya kepada reporter dan redaktur media KOMPAS.
Mantan pengguna narkoba ini tak pada cuitan yang di posting pada tanggal 19 Oktober 2019 ini tak segan-segan menuding
reporter dan redakturnya Kompas.com membuat berita bohong, bahkan menuding kualitas pers
semakin menurun.
"Saya mempertanyakan kepada reporter KOMPAS dan
redaktur yang membuat berita bohong ini bisa lolos jadi berita. Apakah
sedemikian menurun kualitas Pers kita saat ini sehingga contong Usman Hmid yang
salah bisa menipu redaksi?"
Cuitan andi Arif ini menomentari Entry Kompas.com yang
berjudul 'SBY Punya Munir, Jokowi Punya Novel Baswedan Yang Jadi Ujian Sejarah'
Dalam tulisan tersebut reporter kompas mengambil berita dengan mengutif perkataan Direktur Eksekutif
Amnesty International Usman Hamid yang menyebutkan, bila kasus penyidik KPK
Novel Baswedan gagal diungkap, artinya Presiden Joko Widodo gagal
menyelesaikan visi-misinya.
Menurut Usman, kasus Novel akan jadi beban sejarah bagi pemerintah
Jokowi jika pelakunya tak terungkap.
"Jokowi pernah menyatakan akan memastikan pembangunan sistem hukum yang
bebas korupsi, bermartabat dan dapat dipercaya. Namun, bila kasus Novel
Baswedan gagal diungkap berarti Jokowi gagal menyelesaikan
visi-misinya," demikian ungkapan Usman dalam konferensi pers dengan sejumlah pegiat
antikorupsi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/10/2019).
"Kasus Novel adalah ujian sejarah dari pemerintahan Joko Widodo,"
sambungnya.
Menurutnya, kasus Novel
sama dengan kasus pembunuhan aktivis Munir Said Thalib yang belum
terungkap di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Munir meninggal pada 7 September 2004 silam di akhir pemerintahan
Megawati Soekarnoputri.
Megawati kemudian digantikan SBY pada 2004. Di awal pemerintahannya, SBY
pernah berjanji akan mengungkap kasus Munir. Kepada para aktivis HAM
kala itu, SBY pernah berujar, kasus Munir merupakan the test of our
history.
Dalam acara silaturahim dengan jurnalis Istana Kepresidenan di Istana
Negara, Jakarta, Senin (13/2/2012), SBY pernah menyatakan tak ingin
meninggalkan utang pengungkapan kasus pembunuhan Munir ke pemerintahan
mendatang.
Nyatanya, pembunuhan Munir tak terungkap hingga kini, setelah dua
periode pemerintahan SBY usai, dan satu periode pemerintahan Jokowi
selesai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""SBY Punya Munir, Jokowi Punya Novel Baswedan yang Jadi Ujian Sejarah..."", https://nasional.kompas.com/read/2019/10/19/21190161/sby-punya-munir-jokowi-punya-novel-baswedan-yang-jadi-ujian-sejarah?page=1.
Penulis : Christoforus Ristianto
Editor : Sabrina Asril
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""SBY Punya Munir, Jokowi Punya Novel Baswedan yang Jadi Ujian Sejarah..."", https://nasional.kompas.com/read/2019/10/19/21190161/sby-punya-munir-jokowi-punya-novel-baswedan-yang-jadi-ujian-sejarah?page=1.
Penulis : Christoforus Ristianto
Editor : Sabrina Asril
Menurutnya, kasus Novel
sama dengan kasus pembunuhan aktivis Munir Said Thalib yang belum
terungkap di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Munir meninggal pada 7 September 2004 silam di akhir pemerintahan
Megawati Soekarnoputri.
Megawati kemudian digantikan SBY pada 2004. Di awal pemerintahannya, SBY
pernah berjanji akan mengungkap kasus Munir. Kepada para aktivis HAM
kala itu, SBY pernah berujar, kasus Munir merupakan the test of our
history.
Dalam acara silaturahim dengan jurnalis Istana Kepresidenan di Istana
Negara, Jakarta, Senin (13/2/2012), SBY pernah menyatakan tak ingin
meninggalkan utang pengungkapan kasus pembunuhan Munir ke pemerintahan
mendatang.
Nyatanya, pembunuhan Munir tak terungkap hingga kini, setelah dua
periode pemerintahan SBY usai, dan satu periode pemerintahan Jokowi
selesai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""SBY Punya Munir, Jokowi Punya Novel Baswedan yang Jadi Ujian Sejarah..."", https://nasional.kompas.com/read/2019/10/19/21190161/sby-punya-munir-jokowi-punya-novel-baswedan-yang-jadi-ujian-sejarah?page=1.
Penulis : Christoforus Ristianto
Editor : Sabrina Asril
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""SBY Punya Munir, Jokowi Punya Novel Baswedan yang Jadi Ujian Sejarah..."", https://nasional.kompas.com/read/2019/10/19/21190161/sby-punya-munir-jokowi-punya-novel-baswedan-yang-jadi-ujian-sejarah?page=1.
Penulis : Christoforus Ristianto
Editor : Sabrina Asril
Lebih lanjut dikatakan, kasus Novel sama dengan kasus pembunuhan aktivis
Munir Said Thalib yang belum terungkap di era pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
Munir meninggal pada 7 September 2004 silam di akhir
pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Megawati kemudian digantikan SBY pada
2004.
Di awal pemerintahannya, SBY pernah berjanji akan mengungkap kasus Munir.
Kepada para aktivis HAM kala itu, SBY pernah berujar, kasus Munir merupakan the
test of our history.
Dalam acara silaturahim dengan jurnalis Istana Kepresidenan
di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/2/2012), SBY pernah menyatakan tak ingin
meninggalkan utang pengungkapan kasus pembunuhan Munir ke pemerintahan
mendatang. Nyatanya, pembunuhan Munir tak terungkap hingga kini, setelah dua
periode pemerintahan SBY usai, dan satu periode pemerintahan Jokowi selesai.
Baca: SBY:
Pengadilan Buktikan Kasus Munir "Jadi jika pemerintahan
Presiden SBY memiliki kasus Munir sebagai bagian sejarah, Novel Baswedan adalah
ujian sejarah bagi pemerintahan Jokowi sekarang ini," demikian kata Usman.
Dalam rangkaian tulisan diaras jika diteliti menurut penilaian HarapanRakyat.Online, tak ada yang bohgong dari perkataan Usman. Kasus Munir terjadi dia aklhir kekuasaan Megawati, ya, dan SBY yang menggantikannya berjanji akan mengusut tuntas Kasus Munir, ya, itu juga betul.
Pada kasus Munir tersebut, mau tidak mau, suka atau tidak suka, era SBY yang harus mengungkapnya karena kasus itu terjadi disaat Aakhir masa jabatan Megawati dan selanjutnya digantikan oleh SBY.
10 Tahun berlalu pemerintahan SBY dengan dua wakil yang mendampinginya akan tetapi kasus Munir itu tak ada ujung pangkalnya, kemudian saat Era Jokowi, ternyata ada kasus yang serupa dan sangat sulit untuk diungkapkan sampai kini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""SBY Punya Munir, Jokowi Punya Novel Baswedan yang Jadi Ujian Sejarah..."", https://nasional.kompas.com/read/2019/10/19/21190161/sby-punya-munir-jokowi-punya-novel-baswedan-yang-jadi-ujian-sejarah?page=1.
Penulis : Christoforus Ristianto
Editor : Sabrina Asril
Menurutnya, kasus Novel
sama dengan kasus pembunuhan aktivis Munir Said Thalib yang belum
terungkap di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Munir meninggal pada 7 September 2004 silam di akhir pemerintahan
Megawati Soekarnoputri.
Megawati kemudian digantikan SBY pada 2004. Di awal pemerintahannya, SBY
pernah berjanji akan mengungkap kasus Munir. Kepada para aktivis HAM
kala itu, SBY pernah berujar, kasus Munir merupakan the test of our
history.
Dalam acara silaturahim dengan jurnalis Istana Kepresidenan di Istana
Negara, Jakarta, Senin (13/2/2012), SBY pernah menyatakan tak ingin
meninggalkan utang pengungkapan kasus pembunuhan Munir ke pemerintahan
mendatang.
Nyatanya, pembunuhan Munir tak terungkap hingga kini, setelah dua
periode pemerintahan SBY usai, dan satu periode pemerintahan Jokowi
selesai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""SBY Punya Munir, Jokowi Punya Novel Baswedan yang Jadi Ujian Sejarah..."", https://nasional.kompas.com/read/2019/10/19/21190161/sby-punya-munir-jokowi-punya-novel-baswedan-yang-jadi-ujian-sejarah?page=1.
Penulis : Christoforus Ristianto
Editor : Sabrina Asr
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""SBY Punya Munir, Jokowi Punya Novel Baswedan yang Jadi Ujian Sejarah..."", https://nasional.kompas.com/read/2019/10/19/21190161/sby-punya-munir-jokowi-punya-novel-baswedan-yang-jadi-ujian-sejarah?page=1.
Penulis : Christoforus Ristianto
Editor : Sabrina Asr
Saya mempertanyakan kepada reporter KOMPAS dan redaktur yang membuat berita bohong ini bisa lolos jadi berita. Apakah sedemikian menurun kualitas Pers kita saat ini sehingga contong Usman Hmid yang salah bisa menipu redaksi?
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami