Friday, September 06, 2019

Hati-Hati Pengguna FB, 400 Juta Akun Telah di Retas




HarapanRakyat-Pengguna Facebook kini menjadi resah dan was-was karena nomor ponsel yang terdaftar pada FB telah diretas alias bocor. Lebih dari 400 juta akun Facebook di seluruh dunia telah bocor di internet dan ini merupakan skandal keamanan privasi terbaru yang melibatkan perusahaan media sosial terbesar di dunia tersebut.

Dikutif dari kantor berita AFP, bahwa laporan media Amerika Serikat, menurut situs berita teknologi TechCruch, Kamis (5/9/2019), ditemukan sebuah server - yang bisa diakses dengan leluasa - yang menyimpan 419 juta data pengguna Facebook.

Termasuk 133 juta akun berasal dari AS, lebih dari 50 juta berasal dari Vietnam, dan 18 juta pengguna asal Inggris.

Data-data yang dicantumkan berisi nama ID pengguna, angka yang menjadi identitas unik setiap akun, nomor telepon profil yang digunakan saat membuat akun, jenis kelamin, dan lokasi pemilik akun.

Hingga Rabu malam, server tempat data-data itu disimpan tidak dilindungi oleh password. Artinya siapa saja bisa mengaksesnya dengan leluasa. Server tersebut masih aktif.

Pihak Facebook sendiri telah mengkonfirmasi hal tersebut, dan membenarkan memang ada kebocoran data pengguna, namun  jumlah yang diberitakan oleh media disebutkan oleh perusahaan itu tidaklah benar. Facebook mengatakan jumlah akun yang datanya bocor hanya sekitar setengan dari jumlah paparan media yakni kurang lebih 200 juta akun.

"Dataset telah dihapus dan kami tidak melihat bukti bahwa akun Facebook tersebut telah diganggu," kata juru bicara Facebook.

Menyusul skandal Cambridge Analytica 2018, ketika sebuah perusahaan menggunakan pengaturan privasi yang lemah pada Facebook untuk mengakses jutaan detail pribadi pengguna, perusahaan menonaktifkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari data dengan nomor telepon.

Paparan nomor telepon pengguna membuat mereka rentan terhadap panggilan spam, bertukar SIM - seperti yang baru-baru ini terjadi pada CEO Twitter Jack Dorsey - dengan peretas yang dapat secara paksa mengatur ulang kata sandi akun yang disusupi.

Akhir-akhir ini, Facebook sedang menjadi sorotan dunia. Bahkan baru-baru ini seorang senator Amerika Serikat mengatakan pendiri dan bos Facebook, Mark Zuckerberg seharusnya dipenjara karena berkali-kali berbohong soal keamanan data pengguna.


Salah satu skandal terbesar Facebook yang terbongkar  yakni pada tahun 2018 lalu.  Kebocorasn itu terungkap bahwa data pribadi puluhan juta pemilik akun Facebook di dunia diambil alih oleh perusahaan Cambridge Analytica kemudian dimanfaatkan untuk merancang kampanye politik di sejumlah negara, termasuk di AS saat pemilu 2016.

Red. Andi


SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi