Tuesday, August 27, 2019

Iqbal Suhaeb Dan Irman YL Di Copot dari Jabatannya



Pelantikan 8 Pejabat Pemprop Sulsel

HarapanRakyat - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah melantik delapan pejabat eselon II di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, di Makassar, Senin 26/8/1 9.  Gubernur kembali melakukan rotasi pergeseran pejabat. Termasuk Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb.

Iqbal dicopot dari kedudukannya selama ini menjabat Kepala Balitbangda , Sementara None sapaan Irman Yasin Limpo juga di Copot dari Kadisdik. 

Untuk pencopotan Iqbal selanjutnya ia diberi jabatan baru sebagai staf  ahli Gubernur. Sementar None yang dicopot  dari Kadisdik selanjutnya di geser sebagai Kepala Balitbangda mengganti Iqbal Shuaeb. Iqbal yang juga pj Walikota sendiri tidak hadir saat pelantikan berlangsung

Delapan Pergeseran pejabat rinciannya ada Irman YL dari Kadisdik menjadi Kepala Balitbanda, Andi Ilham Gazaling dari Kadissos menjadi Kadis PPPA. Denny Irawan dari staf ahli menjadi Kadisbudpar. Dan Moh Hasan Sijaya dari staf ahli menjadi Kadis Arsip dan Perpustakaan.  Kemudian, ada empat kadis diparkir. Iqbal Suhaeb dari Kepala Balitbangda menjadi Staf ahli. Iqbal saat ini juga menjabat Pj Wali Kota Makassar Kemudian Jufri Rahman dari Kepala Bappeda menjadi staf ahli, Asmanto Baso Lewa dari Kepala Kesbangpol menjadi staf ahli dan Muh Tamzil dari Kehutanan menjadi staf ahli.

Nurdin Abdullah mengatakan, sudah cukup waktu untuk melakukan evaluasi bagi penjabat di lingkup Pemprov Sulsel. Ia meminta tidak main-main di Pemprov Sulsel, karena masyarakat butuh kinerja, bukan malah bertengkar.

"Waktu satu tahun sudah cukup untuk mengevaluasi kinerja. Kita semua memahami satu tahun saya," ungkap Nurdin Abdullah dalam sambutannya di sela-sela pelantikan di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel.

Kepada seluruh pejabat yang telah dilantik, Nurdin Abdullah berpesan agar tidak usah risau. Karena, masih banyak peluang untuk menduduki jabatan yang diinginkan.

"Saya ingin menyampaikan kepada teman-teman kita yang baru saja dilantik, peluang masih terbuka lebar. Kita siapkan menunya, bapak mau ke mana. Silakan ikut bidik, tapi satu tekad, kita dukung pemerintahan ini," terangnya.


Gubernur Sulsel, NA menegaskan pelantikan seperti pergeseran jabatan itu hal biasa. Kata dia, tidak ada unsur apapun dalam proses pergeseran dan pelantikan pejabat ini, melainkan untuk penyegaran organisasi di Provinsi Sulawesi Selatan yang dia pimpin.

“Kita harap pejabat baru ini bisa bekerja sama dengan baik. Kita ingin performa pemerintahan jangan lagi berjalan lamban,” tukas NA.    

"Kita jangan main-main, kasihan rakyat. Satu tahun habis waktu kita bertengkar, padahal banyak orang yang punya kompetensi bagus. Sayang pak, saya bukan orang politik, saya orang pekerja. Jadi kalau mau dijatuhkan gampang sekali, saya tidak punya kekuatan politik, tapi kita percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," tegasnya.

Nurdin juga mengatakan bahwa jabatan-jabatan yang strategis akan dikosongkan. Dan kemudian dilakukan lelang terbuka. 

“Kita buka. Untuk mencari yang kompeten,” tuturnya.

Gerbong mutasi pejabat eselon II memang berjalan. Ada delapan pejabat yang dilantik Nurdin Abdullah (NA). Pelantikan yang digelar di rapim kantor Gubernur Sulsel tersebut hanya menghadirkan 7 dari delapan yang dilantik.

Adapun pejabat Eselon II yang dilantik masing-masing di jajaran staf ahli yakni Asmanto Baso Lewa, Muh Thamsil, Muh Iqbal Suhaeb, dan Jufri Rahman. Kemudian, Denny Irawan sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Hasan Sijaya sebagai Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan, Ilham Andi Gazaling sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Irman Yasin Limpo sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sulsel.

Khusus jabatan OPD yang kosong akan disi oleh pelaksana tugas. Mulai dari Bappeda dijabat oleh Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Rudy Djamaluddin, Dinas Pendidikan dijabat oleh Kepala BKD Sulsel Muh Asri, Dinas Sosial dijabat oleh Kepala BKPSDM Imran Jauzi, Dinas Kehutanan dijabat sekretaris Dishut Faisal dan Kesbangpol dijabat staf ahli Ni’mal Lahamang.

NA menyebutkan pejabat yang digeser ke staf ahli masih ada kemungkinan untuk menduduki jabatan pimpinan OPD. Terlebih dalam rancangan perda penyusunan perangkat OPD Pemprov yang sementara dalam pembahasan, jumlah staf ahli akan dikerucutkan jadi tiga.

“Bukan berarti menjadi staf ahli sudah habis, nggak. Silahkan ikut bidding lagi. Saya ingin sampaikan ke yang baru dilantik, peluang terbuka lebar. Kita siapkan menunya, bapak mau ke mana. Silahkan ikut bidding, tapi satu tekad kita dukung pemerintahan yang ada,” ungkap NA. 


Red: Andi     

SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi