HarapanRakyat-Seorang Polwan berpangkat Perwira menengah lagi viral didunia Maya lantaran memberikan minuman keras sebanyak Dua dus kepada Mahasiswa Papua yang lagi berunjuk rasa di Bandung 22/8/19
Berdasarkan informasi bahwa Pemberian miras sebanyak dua dus dilakukan oleh perwira tersebut ke asrama Papua di Jalan Cilaki, Kota Bandung pada Kamis (22/8/2018) siang. Akan tetapi salah satu mahasiswa yang masih berada di Asrama mengembalikan Miras tersebut dengan membawanya ke rekan-rekanya yang lagi berunjuk rasa disekitaran Gedung Sate Bandung, yang kebetulan Perwira Polwan juga berada dilokasi itu.
Dalam video yang berdurasi Lima Belas Menit Empat Detik (15.04) memperlihatkan bagaimana Polwan yang berikut diketahui bernama Kompol Sarche Christiati Leo Dima, Kapolsek Sukajadi memberikan klarifikasi kepada Mahasiswa jika minuman yang dibawahnya tidak mengandung Alkohol namun Mahasiswa telah memeriksa dengan seksama bahwa minuman tersebut mengandung Alkohol 19% (merek" Topi Koboi) dan para Mahasiswa dengan kompak menolak pemberian tersebut.
Para mahasiswa Papua merasa terhina dengan tindakan pemberian Minuman keras tersebut. Koordinator aksi, Weak Kosay, tahunmengatakan minuman yang datang
beserta satu kantong mi instan dan beras itu sebagai bentuk pengukuhan
adanya stigma peminum alkohol pada orang Papua. “Kami minta jabatan ibu
Christiati dicopot,” kata Kosay
Salah satu peserta aksi, William Mayau, menyatakan pemberian
minuman beralkohol oleh polisi itu menguatkan stigma bahwa masyarakat
Papua adalah pemabuk. “Stigma itu dibangun negara dan sekarang diamini
oleh aparat negaranya. Ini cara pandang aparat terhadap kami, peminum,
pemabuk. Ini jelas bentuk diskriminasi dan saya berharap ditindak
tegas,” tegas William.
Dalam aksinya, para mahasiswa asal Papua ini meminta aparat menangkap
dan mengadili pelaku pengrusakan asrama Papua di Surabaya. “Kami
mengutuk keras aksi rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya,
Malang, dan Semarang. Kami minta solusi penentuan nasib sendiri untuk
penyelesaian kasus rasisme pada orang Papua.
Setelah video viral, Polri bergerak cepat dengan memeriksa anggotanya yang diduga
mengirimkan dua paket dus berisi minuman keras (miras) ke asrama Papua
di kawasan Cilaki, Kota Bandung. Polwan yang disebut oknum yang bersangkutan
juga telah dibebas tugaskan dari jabatannya sebagai Kapolsek Sukajari.
"Yang bersangkutan sudah diperiksa Propam dan saat ini telah dinonaktifkan jabatannya," ujar Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra yang dilansir I News.id di Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2019).
Menurutnya, apa yang dilakukan polwan perwira menengah Polri merupakan dorongan atas kedekatan emosional tersebut dengan warga Papua. Tindakan Kompol Sarce itu inisiatif pribadi. Polda Jabar justru berkomitmen untuk menjamin keamanan para mahasiswa Papua dan Papua Barat agar tetap bersatu dengan warga bandung.
“Jadi Kompol Sarce ini ada kesamaan rantauan dari (Indonesia) Timur. Yang bersangkutan punya hubungan emosional yang sudah dibangun sejak dirinya berdinas di Jawa Barat, tepatnya di Bandung,” kata Trunoyudi, dalam jumpa pers di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jumat (23/8/2019).
Keputusan pencopotan Kompol Sarce ditetapkan melalui surat keputusan Polda Jabar nomor: Kep/1153/VIII/2019 tanggal 23 Agustus 2019.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan surat putusan mutasi Kapolsek Sukajadi Kompol Sarce Christiaty Leo Dima. Pihak yang bersangkutan akan menduduki jabatan baru sebagai Pamen Yanma Polda Jabar.
Sementara jabatan Kapolsek Sukajadi akan diduduki oleh Kompol Marsellinus Firdaus yang sebelumnya bertugas sebagai Gadik Muda 16 SPN Polda Jabar. Sarce Christiaty Leo Dima sendiri mengakui dirinya mengirim dua karung beras, dua dus mie dan dua dus miras dengan kadar alkohol 19 persen ke asrama Papua. Dia berdalih, dirinya memberikan dua kardus miras tersebut untuk menjaga kondusifitas mahasiswa Papua di Kota Bandung.
Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi meminta maaf atas insiden pengiriman miras (minuman keras) yang dilakukan Kapolsek Sukajadi Kompol Sarche Christiaty kepada mahasiswa Papua di Kota Bandung.
"Saya mohon maaf ke mahasiswa Papua atas kejadian diduga anggota saya mengirim minuman ke rekan-rekan," ucap Rudy di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (23/08/2019).
Rudy mengatakan bidang Propam Polda
Jabar sudah memeriksa Sarche. Rudy juga mengambil langkah untuk
menonaktifkan Sarche dari jabatannya sebagai Kapolsek Sukajadi.
"Itu sudah kita ambil langkah dari hasil pemeriksaan itu. Kita sepakat,
saya putuskan bahwa yang bersangkutan kita nonaktifkan dari jabatannya,
kita ganti sambil nunggu perkembangan penyidikan lainnya," kata Rudy.
Red: Ams
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami