Dalam video tersebut, tampak massa sedang melakukan aksi demonstrasi di depan sebuah kantor KPU. Dan dalam demo tersebut terdengar suara seorang ibu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. yang melakukan orasi dan mengecam KPU yang dianggap telah melakukan kecurangan terhadap paslon capres-cawapres yang didukungnya
"Saya cuma mengimbau ketua KPU sama pengurus, petugas pemilu, polisi-polisi, kowe sing bekas muridku jangan kemakan ya. Kalian dibayar oleh duit rakyat," kata suara seorang ibu di dalam video tersebut dikutif dari isi video tersebut,
"Kalian yang muslim kalian yang hamba Allah kalau kalian mati apa yang kalian perjuangkan. Apa coba, kalian telah berbuat curang dan yang kalian curangi saudara muslim kalian. Kalau kalian mau melaporkan saya silakan laporkan saya," lanjut suara itu.
Dari penelusduran HarapanRakyat di youtube, video tersebut beredar sejak tanggal 27 April 2019 yang sudah ditonton sekitar 13.500 netisen.
Setelah beberpa hari beredar selanjutnya dikonfirmasi soal video tersebut, Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser membantah bahwa suara yang ada di dalam video itu adalah suara Wali Kota Risma.
"Hoaks, itu bukan ibu (Risma) tempatnya bukan KPU Surabaya. Jadi saya tegaskan lagi itu hoax," kata Fikser saat ditemui di Humas Pemkot Surabaya seperti yang dikutif di halaman detik.com
Menurut Fikser, pihaknya pertama kali mengetahui beredarnya video tersebut pada Rabu (1/5). Setelah itu ia kemudian memberitahukan langsung kepada Wali Kota Risma.
"Kita tahu kemarin siang. Dan langsung saya laporkan ke ibu. Ya beliau sangat kaget dan kecewa kok ada orang yang berbuat begitu," beber Fikser.
Untuk menindaklanjuti video tersebut, imbuh Fikser, pihaknya mengaku sudah berkonsultasi dengan bagian hukum. Karena video tersebut dianggap cukup meresahkan masyarakat.
"Banyak pihak kemudian bertanya-tanya soal kebenaran video tersebut. Kita juga saat ini telah membuat klarifikasi melalui video juga dengan memberi keterangan hoax di media sosial dan info grafis," terang mantan Camat Sukolilo itu.
"Sudah kita konsultasikan kepada bagian hukum nanti bagaimana kelanjutannya. Nantinya untuk mencari tahu siapa yang pertama pengunggah video atau pembuat biar pihak kepolisian saja," tandas Fikser.
Red: Kumparan
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami