HarapanRakyat
- Penomena perhelatan pemilu baik itu Pemilu Legislatif, maupun Pemilu
Eksekutif ( Pilpres, Pilgub, Pilwalkot / Pilkada ) selama ini ditingkat tim
Sukses selalu identik dengan konsentrasi uang dan uang. Dimana-mana tim sukses dan para Relawannya
terlihat saling bagi-bagi duit dan ini sudah menjadi rahasia umum.
Tak
heran jika dimasa-masa kampanye ketika ada seseorang yang ditawari menjadi tim
pemantau atau Saksi selalu menanyakan, Berapa Jumlah Duitnya Untuk Menjadi
Saksi ?. Bukan hanya itu, warga-warga
ketika para caleg atau tim Relawan memberikan Kartu nama sang Calon maka
pertanyaan yang selalu muncul "Ada tidak Duitnya ?". Penoma ini sudah
berlangsung semenjak tahun 2004 dimana Pemilu pertama yang dilakukan dengan
Pemilihan Langsung.
Pemilu
tahun 2019 ini, muncullah penomena baru yang menepis tudingan bahwa Para
Relawan nanti akan bekerja ketika Duit dari sang calon telah dicairkan. Salah
satu Relawan yang dengan gigih dan menepis bahwa semua Relawan membutuhkan Duit
dari sang Calon. Relawan RS-02 yang
namanya sangat populer didunia media online adalah satu dari ratusan Relawan
yang gigih dan teguh menepis dan menolak Money Politik dalam Pemilu.
Ketua
RS-02, Andi Ms Hersandy yang berprofesi
sebagai Wirausaha, dengan keakhilan IT yang dimiliki sejak dibentuknya RS-02
bersamaa rekan sejawatnya di Makssar Sulawesi Selatan, ia selalu menekankan
untuk tidak bermanuver duit kepada sang calon.
"RS-02 dibentuk dari hasil perkumpulan Relawan Sulsel Ganti Presiden yang pada saat Deklarasi di bulan November 2018 kami ganti menjadi RS-02," jelas andi ketika Harapanrakyat menanyakan awal terbentuknya RS-02 22/4/19
"RS-02 dibentuk dari hasil perkumpulan Relawan Sulsel Ganti Presiden yang pada saat Deklarasi di bulan November 2018 kami ganti menjadi RS-02," jelas andi ketika Harapanrakyat menanyakan awal terbentuknya RS-02 22/4/19
Seperti
diketahui sebelumnya, RS-02 di-Deklarasikan pada tanggal 24 November 2018 yang
dihadiri oleh Ibu Sitti Nur Asia Sandiaga Uno yang mengambil tempat di. Jl.
Andi Tonro 98, Makassar, Sulawesi selatan.
Menurut pengakuannya, Tim pusat
Ibu Sitti Nur Asia, Isteri Calon Wakil
Presiden prabowo tak memberikan sedikitpun Duit untuk menggelar acara
yang bertajuk Tabligh Akbar kala itu.
"Saya tidak mendapatkan dana sedikitpun dari beliau. Kami tetap mengajukan Proposal akan tetapi gak ada yang dicairkan. Kami juga tidak kecewa, ada atau tidaknya, itu kita serahkan ke Tim Ibu Sandi. Kami tidak kecewa karena kami tahu Tim Prabowo-sandi tidak punya dana untuk itu. Saya hanya berharap semoga dengan seperti itu ada makna keiklasan yang terselip didalamnya" ungkap andi
"Saya tidak mendapatkan dana sedikitpun dari beliau. Kami tetap mengajukan Proposal akan tetapi gak ada yang dicairkan. Kami juga tidak kecewa, ada atau tidaknya, itu kita serahkan ke Tim Ibu Sandi. Kami tidak kecewa karena kami tahu Tim Prabowo-sandi tidak punya dana untuk itu. Saya hanya berharap semoga dengan seperti itu ada makna keiklasan yang terselip didalamnya" ungkap andi
Saat
berlangsungnya deklarasi RS-02 hanya mengambil tempat di Sekretariat padahal
kala itu undangan yang beredar berlokasi di Gedung Kampus YPUP Makassar. Ketua RS-02 menjelaskan bahwa gedung dibatalkan
bukan Karena kita tidak punya dana untuk sewa gedung, akan tetapi adanya pihak
Kampus yang membatalkan secara sepihak sehari menjelang acara berlangsung
padahal pihak panitia telah melunasi jumlah duit sebagai sewa gedung yang telah
disepakati. Menurut Andi, saat itu ia
tidak ingin mengambil resiko untuk menggugat Pihak Gedung YPUP karena
konsentrasi kita hanya Menghadirkan Ibu Sitti Nur Asia di Makassar, meski saat
kedatangannya tidak sesuai rencana akan tetapi kami merasa puas dan legah telah
kedatangan Isteri Calon Wakil Presdiden RI.
Ditanya mengenai dana yang dikeluarkan saat kegiatan mendatangkan Ibu Sitti Nur Asia, ketua RS-02 ini tidak ingin meberikan jawaban yang spesifik termasuk asal dana yang diapatkan.
Ditanya mengenai dana yang dikeluarkan saat kegiatan mendatangkan Ibu Sitti Nur Asia, ketua RS-02 ini tidak ingin meberikan jawaban yang spesifik termasuk asal dana yang diapatkan.
"Kami
kelurkan dana puluhan jutalah, gak usah disebut jumlahnya nanti jadi bahan
fitnah. Kalau asal dana yang kami peroleh itui adalah hasil sumbangan dan
patungan teman-teman yang kita umumkan melalui WashApp dan juga hasil sumbangan
simpatisan." jelas andi.
Sekedar untuk diketahui, Andi Ms Hersandy paling benci yang namanya Money Politik, Tulisan-tulisannya di media banyak menyoroti tentang Money Politik Caleg. Salah satu tulisannya adalah "Mau Apa Caleg Indonesia" yang dimuat dihalamn Entry www.HarapanRakyat edisi 10 Pebruari 2019. Olehnya itu Relawan yang dipimpinnya tak ingin berafliasi dengan Tim Sukses yang hanya berpikiran Duit dan Duit. Andi meyakini bahwa untuk menjadi relawan apalagi untuk membela kebenaran tidak perlu kita membebankan sang Calon Sendiri dengan ikut menggorokoti dana kampanye darinya.
Sekedar untuk diketahui, Andi Ms Hersandy paling benci yang namanya Money Politik, Tulisan-tulisannya di media banyak menyoroti tentang Money Politik Caleg. Salah satu tulisannya adalah "Mau Apa Caleg Indonesia" yang dimuat dihalamn Entry www.HarapanRakyat edisi 10 Pebruari 2019. Olehnya itu Relawan yang dipimpinnya tak ingin berafliasi dengan Tim Sukses yang hanya berpikiran Duit dan Duit. Andi meyakini bahwa untuk menjadi relawan apalagi untuk membela kebenaran tidak perlu kita membebankan sang Calon Sendiri dengan ikut menggorokoti dana kampanye darinya.
"Kami
ini ikhlas membela kebenaran, jika ada
relawan yang masih berharap duit, apalagi duit dari Pasangan Prabowo-Sandi saya
menganggap itu keterlaluan. Hitung-hitung sudah ratusan Juta kami keluarkan
selama ini untuk bergerak dan terus bergerak memenangkan Prabowo-Sandi di
Pilpres 2019. Mungkin orang BPN tidak tahu pengorbanan kami ini tapi tidak
perlu, karena keihlasasn itu hanya ada dalam hati sanubari masing-masing,"
tegas andi berapi-api.
"Kami tidak perlu memperkenalkan diri kepada BPN, meski selama ini kami selalu mengaggap di-anaktirikan oleh BPN, tapi itu tak membuat kami berkecil hati karena pilihan adalah kebenaran dari hasil Ijtima Ulama -Prabowo-Sandi-. kami tak peduli BPN, apalagi Sekber BPN telah menyatukan kami bersama relawan-relawan yang lain," tegasnya lagi.
Andi Ms Hersandy yang juga Alumni UMI dan terdaftar sebagai Angota Mapala UMI Makassar sejak tahun 1990 ini mengungkapkan bagaimana buruknya para caleg-caleg yang selalu mengandalkan bagi-bagi Duit kepada warga. Selama ini ia terjun langsung ke-warga untuk mensosialisasikan Prabowo-Sandi. Beberapa penomena yang didapatkan dilapangan dimana Iming-iming sembako, duit dan semacamnya masih menerobos masuk pada pemekiran warga oleh janji-janji para Calo/Caleg melalui para Relawan.
Berbekal pengalam menjadi Caleg Propinsi 2009 dapil V Bone, Soppeng, Wajo, Andi tahu benar bagaimana para relawan-relaman itu banyak yang hanya memikirkan Duirt dan Duit. Tak sedikit para relawan enggan bekerja kalau dana yang diterima tidak sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Andi relawan terkadang tidak berpikir lagi untuk memenangkan Calonnya akan tetapi memkirkan Kesuksesan dirinya merndapatkan Duit.
"Kami tidak perlu memperkenalkan diri kepada BPN, meski selama ini kami selalu mengaggap di-anaktirikan oleh BPN, tapi itu tak membuat kami berkecil hati karena pilihan adalah kebenaran dari hasil Ijtima Ulama -Prabowo-Sandi-. kami tak peduli BPN, apalagi Sekber BPN telah menyatukan kami bersama relawan-relawan yang lain," tegasnya lagi.
Andi Ms Hersandy yang juga Alumni UMI dan terdaftar sebagai Angota Mapala UMI Makassar sejak tahun 1990 ini mengungkapkan bagaimana buruknya para caleg-caleg yang selalu mengandalkan bagi-bagi Duit kepada warga. Selama ini ia terjun langsung ke-warga untuk mensosialisasikan Prabowo-Sandi. Beberapa penomena yang didapatkan dilapangan dimana Iming-iming sembako, duit dan semacamnya masih menerobos masuk pada pemekiran warga oleh janji-janji para Calo/Caleg melalui para Relawan.
Berbekal pengalam menjadi Caleg Propinsi 2009 dapil V Bone, Soppeng, Wajo, Andi tahu benar bagaimana para relawan-relaman itu banyak yang hanya memikirkan Duirt dan Duit. Tak sedikit para relawan enggan bekerja kalau dana yang diterima tidak sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Andi relawan terkadang tidak berpikir lagi untuk memenangkan Calonnya akan tetapi memkirkan Kesuksesan dirinya merndapatkan Duit.
17
April 2019 adalah momen sangat bersejarah bagi RS-02 dimana saat itu
dilangsungkannya Pemilihan Umum. Ratusan
relawan-relawan RS-02 ikut serta mengawal TPS meski tak sepersenpun Duit
diberikan. Suatu kebangkaan bagi sang
ketua melihat personil yang tergabung
dalam RS-02 penuh keiklasan bekerja siang dan malam demi untuk Perubahan.
Tak
hanya hari itu, Dua hari setelah Pencoblosan 19/4/19 di TPS kelurahan
masing-masing, saat perhitungan surat
Suara dan Rekafitulasi C1 tingkat kecamatan di masing-masing PPK
mereka-merekapun turut ambil bagian. Mereka dengan gigih mengawal C1 karena adanya
indikasi kecurangan yang akan dilakukan
Paslon 01.
"Kami
bersama teman-teman RS-02 dan juga relawan lainnya terus mengawal C1. Kami tidak ingin kecolongan dengan adanya
indikasi kecurangan dari pihak sebelah." ungkasp andi lagi.
Dari
beberapa PPK yang HarapanRakyat kunjungi misalnya PPK Rappocini, Tamalate,
Makassar, Mamajang dan Tamalanrea nampak terlihat para relawan dengan antusian
tanpa lelah mengawal C1. Bahkan di PPK
Rappocini misalnya personil RS-02 dan Relawan lainnya rela menginap dan berjaga
sampai pagi. Disamping itu relawan yang tidak sempat bertugas dengan suka rela
Menyumbangkan Sedikit Rezkinya utnuk memnuhi tambahan-tambahan konsumsi bagi
yang bertugas.
"kami
bangga merlihat semua, mereka meninggalkan suami, isteri di rumah demi membela
kebenaran. Lihat sendirilah, ada yang tertidur ada yang terjaga. Mereka semuanya ikhlas," kata andi saat
ditemui di Masjid Darul Muttaqin Minasaupa, Makasar tempat berkumpulnya para
relawan mengawal C1 saat perhitungan di PPK 23/4/19 dini hari.
Andi
Ms Hersandy sendiri sangat yakin bahwa Bapak Parbowo-Sandi akan memenangi
pertarungan demokrasi yang paling tercurang sepanjang sejarah Pemilu di
Indonesia. Karena menurutnya kali ini
Rakyatlah yang menghendaki perubahan. Relawan-relawan RS-02 sebagai bukti para
relawan-relawan tanpa Pamrih rela bekerja penuh semangat perjuangan untuk
mengawal indonesia yang berdaulat, Damai dan beradab.
Ucapan
terimakasih juga andi sampaikan kepada siapapun yang menyumbangkan sedikit
Rezekinya kepada RS-02. Berapapun jumlahnya yang penting Keikhlasan. Keiklasan akan membawa Barokah.
Red:
Liputan. Sakti
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami