Tuesday, April 09, 2019

Penyerbuan Markas FPI: Siapa yang Berbohong ?

HarapanRakyat - Buntut kericuhan di Jalan Wates KM. 8, Pedukuhan Ngaran, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman membuat Front Pembela Islam (FPI) DIY akan menempuh jalur hukum. Ada sekelompok Massa PDIP yang seang Konfoi masuk kampung kemudian merusak rumah dan mobil.
Ketua PDIP D.I Yogyakarta, Bambang Praswanto mengatakan, tindakan simpatisan PDIP ini dilatari provokasi, sehingga terjadi pembalasan dan bentrok fisik. "Di situ ada pancingan dan provokasi yang mengakibatkan pembalasan [simpatisan PDIP] dan bentrok fisik. Kita serahkan kepada aparat kepolisian agar mengusut tuntas supaya adil," kata dia saat dikonfirmasi, Minggu (7/4/2019).

Ketua PDIP D.I Yogyakarta, Bambang Praswanto mengatakan, tindakan simpatisan PDIP ini dilatari provokasi, sehingga terjadi pembalasan dan bentrok fisik. "Di situ ada pancingan dan provokasi yang mengakibatkan pembalasan oleh simpatisan PDIP dan bentrok fisik. Kita serahkan kepada aparat kepolisian agar mengusut tuntas supaya adil," kata dia saat dikonfirmasi Tirto, Minggu (7/4/2019).

Lebih lanjut Bambang Praswanto mengatakan, jika bentrokan diawali karena adanya provokasi. “Di situ ada pancingan dan provokasi yang mengakibatkan pembalasan dan bentrok fisik. Kita serahkan kepada aparat kepolisian agar mengusut tuntas supaya adil,” ujar Bambang.

Ketua FPI DIY, Bambang ketika dikonfirmasi membantah pihaknya lebih dulu melakukan penghadangan kepada simpatisan PDIP. Dia menyebut massa partai penguasa itu menyerbu dan masuk ke dalam Markas FPI yang saat itu kosong.
“Kita enggak nyegat. Kalau FPI nyerang duluan demi Allah nanti yang dilaknat duluan siapa. FPI duluan apa PDIP duluan. Kami justru yang diserang, massa PDIP justru yang masuk ke markas,” kata Bambang ditemui di rumahnya, Ahad malam (7/4).
Menurut Bambang, dalam kericuhan kemarin sore FPI menjadi korban. Terlebih dua unit mobil yang diparkir di sekitaran gang Pedukuhan Ngaran mengalami kerusakan, serta kaca jendela salah satu rumah yang berada di kawasan tersebut pecah.

"Karena banyak sekali yang masuk ke sini (Markas FPI DIY), sekitar 500 orang dan nggak bener itu, harusnya nggak seperti itu. Apalahi FPI (DIY) juga sudah setahun lebih nggak gerak apa-apa, kita diam dulu, tapi kalau diserang kayak gini kan aneh dan biadab itu bagi saya," katanya.7/4/19 malam

"Dan kalau katanya FPI nyerang duluan, demi Allah nanti yang dilaknat siapa, orang FPI atau PDIP yang dilaknat. Soalnya apa? Ada polisi (yang berjaga) di depan 3 orang sama tentara 1 orang, itu polisi sama tentara memukul mundur massa nggak bisa karena massa yang masuk banyak, kita nggak nyalahin polisi karena memang kalah jumlah," imbuhnya.
Bambang mengaku memiliki bukti bahwa sekelompok orang itulah yang pertama kali menyerang markas FPI sekaligus posko pemenangan Prabowo-Sandi. Bukti tersebut adalah kesaksian dari polisi yang berjaga serta rekaman CCTV yang terpasang di sekitar markas FPI.

"Kita kalau menyalahi atau kita ganggu dia di jalan wajarlah dia ngamuk ke markas ini (FPI DIY), lha ini wong kita nggak ngapa-ngapa, kok terus diserbu gitu," ujarnya.

"Terus kalau kita memang niat menghadang jelas ada persiapan dan kita siapkan orang lebih banyak. Terlebih ini tadi cuma ada beberapa orang di markas (FPI)," sambung Bambang.

Selain itu, mengenai pemicu kericuhan yang diduga karena saling ejek antar kedua kelompok juga ditampik Bambang. Kendati demikian, Bambang mengakui kelompoknya sempat terlibat saling ejek saat sore hari.

"Nggak benar kalau pemicu kericuhan karena saling ejek, nggak benar, karena apa? Ada rekaman CCTV dan di situ rekaman CCTV tiba-tiba masuk mereka itu masuk, terus ada juga kesaksian dari polisi. Kalau saling ejek itu akhir sore tadi, siapa orang yang diinjak-injak di rumah sendiri nggak melawan," pungkasnya.

Sekedar diketahu selain merusak markas FPI. diketahui usai mengikuti kampanye terbuka, massa dengan atribut PDIP juga melakukan aksi pengeroyokan terhadap warga di Dusun Malangan, Sentolo, Kulonprogo. Dua orang terkena sasaran amuk massa. Masing-masing Serka Setyo Budi Haryanto, anggota Intel Korem 072/Pamungkas serta anggota Panwascam Sentolo Janarta. Keduanya harus mendapatkan jahitan di kepala akibat aksi brutal tersebut.

Selain itu, kaca rumah warga milik Sukarjo pecah. Kaca alat berat jenis Bachoe, rumah Serka Setio Budi Haryanto. Sebanyak empat unit sepeda motor ikut dirusak. Yamaha Jupiter R 2380 ST (Milik Eko Cilacap /Operator Bego), rusak pada bagian lampu depan pecah. Honda Vario AB 3550 FL, rusak bagian kaca spidometer pecah dan panel serta lampu depan pecah.  mobil kijang nopol AA 8596 LK rusak pada bagian kaca samping kanan kiri dan belakang.  Suzuki Shooter AB 4258 KJ rusak pada bagian lampu depan pecah, honda Vario AB4086 LL milik Dwi Kurnia Malangan Sentolo, Kulonprogo), rusak pada bagian lampu.


Red: A.Ms

SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi