Friday, March 29, 2019

Ketua RW: Intensif Dijanjikan 1 Juta, Yang Diterima 200 Ribu, Diduga Karena Tak Dukung Jokowi-Ma'ruf

Gaji RT/RW tak sesuai yang dijanjikan Wali Kota-HarapanRalkyat
HarapanRakyat - Ketua RT dan RW sekota Makassar kini saatnya menerima Intensif seperti yang dijanjikan Walikota Makassar, Danny Pamanto pada bulan januari yang lalu, bulan Januari, Februari dan Maret dicairkan oleh Pemerintah Kota Makassar.  Diketahui intensif akan direalisasikan apabila RT/RW dinilai mampu memenuhi indikator keberhasilan dan menjalankan program pemerintah.

Danny Pamanto menjanjikan intensif itu  saat memimpin pelaksanaan Bimbingan Teknik ( Bintek ) RT/RW Sabtu (16/3/2019) lalu.  Pada kesempatan itu, Danny Pomanto mengatakan ingin memberikan insentif kepada RT/RW senilai Rp1 juta di sisa masa jabatannya sebagai Wali Kota Makassar.

Berdasarkan fakta yang dihimpun HarapanRakyat, gaji insentif seperti yang dijanjikan Wali Kota Makassar benar adanya dan telah diterima oleh sebagian RT/RW di Kota Makassar, akan tetapi nilainya tidak seperti apa yang dijanjikan oleh Wali Kota Makassar.

Dikutif dari heraldmakassar.com, Ketua RW 1 Kelurahan Malimongan Kecamatan Wajo, melalui sambungan telepon 28/3 Salimuddin mengaku kecewa karena gaji insentif RT/RW tidak diberikan sesuai apa yang telah dijanjikan Danny Pamanto.  Salimuddin kecewa dengan banyaknya Pemotongan Intensip yang tak jelas apa penyebabnya.

“Kan Pak Wali (Danny Pomanto) pernah bilang waktu Bimtek kami (RT/RW) akan diberikan gaji insentif satu juta, tapi kenapa banyak sekali dipotong,” kata Salimuddin

Dia mengungkapkan, bahwa gaji tersebut hanya diberikan Rp200 ribu lebih per bulannya, padahal janji Wali Kota Makassar saat itu Rp1 juta per bulan dan akan diberikan full selama 3 bulan.

Pengakuan Salimuddin bahwa ia telah mendapatkan informasi dari beberapa pihak bahwa gaji RT/RW akan diberikan full selama 3 bulan jika mendukung salah satu Caleg di Makassar dan Capres-Cawapres 01 Jokowi-Ma’ruf Amin.

Diketahui selama ini Danny Pamanto telah bergabung bersama Partai Nasdem dan secara  terang-terangan mendukung Paslon 01 meskipun sebenarnya Undang-undang tidak diperbolehkan seorang Pejabat Publik berbuat demikian namun Danny tetap dengan pendiriannya. Hal inilah yang membuat salah satu RW merasa curiga dan menduga apabila intensif RT/RW itu dikaikan dengan Pilpres, dalam hal ini apaila RT/RW tidak mendukung Paslon 01 maka Intensif mereka tidak diberikan dengan Jumlah yang dijanjikan.

“Rasa-rasanya penggajian RT/RW ini berbau politis sekali, karena saya pribadi dukung Prabowo mungkin dipotongmi gajiku,” ungkap Salimuddin.

Sementara itu kami berupaya menghubungi Skertraris Daerah, Ibrahim Saleh dan Bapak Wali Kota akn tetapi kami belum mendapatkan sambungan telepon untuk menkonfirmasi kebenaran berita ini dan untuk memastikan penyebab tidak diterimanya jumlah intensif RT/RW secara utuh dalam pemberian intensif bulan Januari, Februari dan Maret 2019.


Red: Andi

SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi