Syahrul Yasin Limpo mantan Gubernur Sulsel Dua Periode ini memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan keterlibatan 15 camat se-Kota Makassar dalam dukung mendukung capres tertentu yang viral beberapa hari lalu, di kantor Bawaslu Sulsel, Jalan AP Pettarani, Kota Makassar.
"Beliau kita undang sebagai terlapor. Dia dipanggil dalam kasus video camat," kata Ketua Bawaslu Sulsel, Laode Arumahi, saat ditemui usai pemeriksaan Politisi NasDem, Syahrul Yasin Limpo, di Kantor Bawaslu Sulsel.
"Ada yang melaporkan dari Jakarta kita ambil alih di sini dan kemudian diterima juga laporan di provinsi. Jadi ada dua laporan yang terlapornya adalah Pak Syahrul. Selebihnya adalah camat," jelasnya.
Saat ini sudah ada puluhan saksi yang telah diperiksa oleh Bawaslu Sulsel. Menurut Laode Arumahi, setiap laporan yang masuk memiliki dua saksi yang harus dimintai keterangan. Namun, masih ada belasan saksi yang belum diperiksa.
Mengenai tentang keaslian Video yang menurut para camat yang telah diperiksa adalah hasil seditan Laode menjelaskan pihaknya belum membahas soal keaslian video Syahrul Yasin limpo bersama camat se-Kota Makassar. Bawaslu hanya fokus pada pelanggaran pemilu. Mereka bawaslu juga sudah pertimbangkan untuk meminta keterangan ahli, baik ahli pidana maupun ahli hukum tata negara. Namun dijelaskan bahwa untuk persoalan IT bukan urusan mereka. Mereka tidak masuk dalam video palsu atau asli.
Syahrul diperiksa sekitar 2 jam lamanya dengan didampingi 20 pengacara dan puluhan massa pendukung yang menggelar demonstrasi menyemangati Syahrul. SYL menyebut kedatangannya sebagai bentuk warga negara taat aturan hukum.
Usai pemeriksaan ketika dimintai keterangan oleh beberapa awak media Ketua FKPPI sulsel ini membantah jika dirinya dengan sengaja membuat Video yang katanya itu terlalu berlebihan.
"Saya tidak ada pikiran lain untuk membuat video berlebihan seperti itu, karena saya tidak mengakui video itu, seperti itu. Jadi, saya happy-happy aja, berselfie dengan camat. Ada di antaranya ngambil video. Saya Syahrul Yasin Limpo bersama camat. Sampai di situ," katanya
Syahrul bahkan mengaku kalau video tersebut adalah dokumentasi pribadi yang telah diedit, dan Syahrul juga tidak tahu sosok identitas pengedit dan penyebarnya, serta lupa lokasi pengambilan gambarnya.
Red. Andi
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami